Sentimen
Negatif (100%)
9 Nov 2022 : 20.32
Informasi Tambahan

Kasus: PHK

Bocoran dari Pengusaha, Gelombang PHK Bisa Lanjut ke 2023

10 Nov 2022 : 03.32 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Bocoran dari Pengusaha, Gelombang PHK Bisa Lanjut ke 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Selain sektor padat karya seperti persepatuan dan tekstil yang terancam bahaya PHK. Namun industri elektronik, otomotif, hingga makanan minuman juga terancam pengurangan tenaga kerja karena order yang berkurang.

Ketua Advokasi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Darwoto menjelaskan tantangan ekonomi 2023 pada beberapa sektor industri manufaktur. Dimana sektor elektronik maupun otomotif memprediksikan ada penurunan permintaan 10% dibanding 2022.

"Karena 2022 ini ada booming permintaan dua sektor itu untuk 2023 mereka memprediksi ada penurunan 10%, ini terkonfirmasi tadi pagi pada beberapa industri elektronik di tempat kami," kata Dawoto dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IX DPR RI, dikutip Rabu (9/11/2022).

-

-

Selain itu sektor industri makanan dan minuman juga diprediksikan bakal berkurang permintaannya pada 2023 mendatang, melihat ada rencana penetapan cukai minuman berpemanis.

"Mamin juga mengkhawatirkan penetapan sugar tax, yang berlaku di tahun 2023. Memang ini upaya mengurangi konsumsi gula karena ada kaitannya dampak gula pada penyakit diabetes," kata Darwoto.

"Kalau diterapkan 2023 berdampak 20% - 30% terhadap permintaan atau produksi itu, sehingga pada akhirnya nanti kebijakan ini diterapkan bakal ada pengurangan tenaga kerja dalam 2 - 3 bulan setelah penerapan sugar tax ini," tambahnya.

Penurunan produksi dan permintaan pada tahun 2023, juga mengantisipasi ancaman resesi.

Sebelumnya ramai isu PHK dalam sektor padat karya seperti persepatuan dan tekstil/garmen, yang jumlahnya hingga ratusan ribu. Hal ini disebabkan gejolak geopolitik yang menyebabkan turunnya orderan dari Amerika Serikat dan Eropa.

Dari data Kementerian Ketenagakerjaan pada Januari - 2022 Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) per September ini mencapai 10.765 orang.

Di lain sisi Wakil Ketua Umum Kadin Adi Mahfudz, menampik isu PHK yang lebih besar di 2023 mendatang. Namun hal ini tergantung dari mitigasi risiko dari pemerintah.

"Tidak juga semua tergantung dari pengendalian mitigasi risiko dari pemerintah. terutama menggenjot sisi pertumbuhan ekonomi. jadi resesi itu kita hati hati," kata Adi.

Dia menjelaskan resesi global puncaknya di 2023 yang sebelumnya sudah di awali dari 2020 lalu karena pandemi. tapi bukan berarti nanti ekonomi Indonesia bergantung sepenuhnya dari pasar global.

"Kita saya kira sama-sama paham sektor paling terdampak itu di Indonesia UMKM. Sehingga dengan sendirinya untuk mitigasi risiko tidak terlalu sulit karena sesuai dengan klasifikasi usaha. Kiranya pemerintah harus hadir menyikapi itu. 2023 resesi itu tergantung sejauh mana dikawal pemerintah," katanya.


[-]

-

Gelagat PHK Massal Terendus, Buruh Mulai Was-Was!
(hoi/hoi)

Sentimen: negatif (100%)