FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politisi Luqman Hakim mengatakan, jatuhnya korban jiwa ratusan anak NKRI akibat gagal ginjal akut bukti pengawasan BPOM lemah.

“Saya jadi bertanya-tanya, apakah selama ini BPOM telah berfungsi lindungi kesehatan rakyat atau malah jadi kacung kartel obat-obatan?,” ucapnya dalam unggahannya, Selasa, Selasa, (8/11/2022).

“Sebagai wakil rakyat, saya minta Kepala BPOM segera mundur!,” imbuhnya.

Sebelumnya, dalam keterangannya, BPOM melakukan tindakan tegas dan mengumumkan tiga industri farmasi yaitu PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical Industries, dan PT Afi Farma yang menggunakan bahan baku pelarut Propilen Glikol dan produk jadi mengandung cemaran EG yang melebihi ambang batas aman.

BPOM menetapkan sanksi administratif dengan mencabut sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk sediaan cairan oral nonbetalaktam dan izin edar obat sirop yang diproduksi ketiga industri farmasi tersebut.

BPOM telah memerintahkan kepada ketiga industri farmasi tersebut untuk menghentikan kegiatan produksi obat sirop dan mengembalikan surat persetujuan Izin Edar semua obat sirop.

“BPOM juga memerintahkan menarik dan memastikan semua sirup obat telah dilakukan penarikan dari peredaran yang meliputi pedagang besar farmasi, apotek, toko obat, dan fasilitas pelayanan kefarmasian lainnya. Memusnahkan semua persediaan (stock) sirup obat dengan disaksikan oleh Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPOM dengan membuat Berita Acara Pemusnahan. Dan Melaporkan pelaksanaan perintah penghentian produksi, penarikan, dan pemusnahan sirup obat kepada BPOM," tulis BPOM dalam keterangannya. (selfi/fajar)