Duet keduanya dinilai semakin matang jelang proses pencapresan pada Pilpres 2024. Hal ini karena kinerja positif yang terus ditunjukkan keduanya menarik minat banyak masyarakat. Rekam jejak Prabowo pada pemilu sebelumnya juga menjadi satu modal berharga.

Pernyataan ini disampaikan oleh Hamdi Muluk selaku Guru Besar Universitas Indonesia (UI).

”Prabowo sebagai orang yang pernah running tiga kali pilpres, tentu elektablitasnya sudah tinggi dibanding yang lain yang belum pernah ikut pilpres,” kata Hamdi.

Tidak hanya itu, Hamdi mengatakan elektabilitas Prabowo yang konsisten menempati posisi atas juga merupakan sebuah bekal berharga.

Hamdi juga menuturkan, rekam jejak Prabowo pasca melawan Presiden Jokowi di 2019 tidak bisa dipandang sebelah mata.

Sebab, sampai saat ini mayoritas pendukung Prabowo masih tetap setiap berada di belakang Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Bahkan mempunyai potensi dapat dukungan dari pendukung Jokowi pada 2024 nanti.

“Sosok Prabowo sebagai yang dapat sekitar 42% di pilpres lawan Jokowi dua kali, tentu sudah punya pengikut yang jelas,” terangnya.

Mengenai Erick Thohir, Hamdi menilai sejumlah kebijakan yang diluncurkan melalui Kementerian BUMN sangat direspons baik masyarakat. Kondisi demikian tentu menjadi sebuah pertanda yang baik.

“Faktor kedua Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, kinerja Erick Thohir cukup bagus,” ungkapnya.

Kebijakan Erick juga dinilai dapat menciptakan imbas kenaikan elektoral secara signifikan. Bahkan membuat tingkat keterpilihan masyarakat kepadanya terus meninggi.

“Sering tampil juga di publik dalam kapasitas sebagai Menteri BUMN,” tandasnya.

(***)