Begini skenario PDIP tentukan capres cawapres versi pengamat

9 Nov 2022 : 11.18 Views 2

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Politik

Begini skenario PDIP tentukan capres cawapres versi pengamat

Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

Elshinta.com - Pengamat Politik & Keamanan Borneo Ekadanta Mandiri, Rommy Edward Pryambada menilai elite politik saat ini mulai terus melakukan safari politik dengan melakukan pertemuan di antara mereka jelang gelaran Pilpres 2024. Pertemuan dilakukan dengan berbagai cara, untuk memenangkan kandidat bakal calon persiden (Capres 2024) dan calon wakil presiden (Cawapres) mendatang.

Menurut Rommy, setelah Partai Nasdem mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024, partai-partai lainnya serentak melakukan kalkulasi terhadap siapa sosok yang akan diusung pada pesta demokrasi yang berjarak kurang lebih dua tahun lagi.

Yang menarik, lanjut Rommy adalah bagaimana strategi PDI Perjuangan dalam menentukan siapa kandidat capres dan kemungkinan koalisi yang akan dibangun nantinya.

Rommy mengatakan, berkaca pada elektabilitas beberapa sosok yang ada di partai banteng tersebut maka Ganjar Pranowo dinilai berada di posisi teratas berdasarkan beberapa survey yang dilakukan belakangan ini. Sementara Puan Maharani yang mungkin secara popularitas cukup dikenal masyarakat luas, namun lanjutnya, dalam aspek elektabilitasnya masih jauh tertinggal dari Ganjar Pranowo.

"Bila kita menengok ke 2014, diusungnya Jokowi sebagai calon presiden adalah hasil dari sikap legowo Megawati yang sadar bahwa tingkat popularitas dan elektabilitas pak Jokowi sangat tinggi dan berpotensi memenangkan PDIP pada pemilu saat itu," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi Elshinta.com, Selasa (8/11).

Dengan kemungkinan akan ada tiga pasangan bakal calon presiden pada pemilu nanti, kata Rommy, PDIP tentu akan cermat dalam melakukan hitung-hitungan politik. "De ja vu 2014 dimungkinkan jika hitung-hitungannya akan memberikan keuntungan terhadap kemenangan kandidat dan tak kalah pentingnya adalah jumlah kursi dewan yang jika dominan maka akan memberi keleluasan dalam bargaining politik."

Jika Ganjar membangkang dengan menerima pinangan maju sebagai kandidat diusung dari partai di luar PDIP, lanjut Rommy, maka skenario yang memungkinkan bagi PDIP adalah dengan kembali legowo mendukung Ganjar seperti yang pernah dilakukan pada 2014 terhadap Jokowi atau menjajaki kemungkinan berkoalisi bersama Gerindra dengan menjadikan Puan Maharani sebagai bakal calon wakil presiden berpasangan dengan Prabowo.

"Hal terakhir adalah solusi yang paling dimungkinkan dengan pertimbangan eksistensi trah Soekarno dikancah perpolitikan, apalagi dengan munculnya ide menjadikan pak Jokowi sebagai ketua umum PDIP dari beberapa orang yang mengklaim sebagai Ganjaris maka mendorong mba Puan menjadi “hanya” wakil presiden tentu menjadi win win solution sebagai solusi kerjasama jangka panjang pada 2029." tandas Rommy.

Sentimen: netral (78%)