Jember (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Jember, Jawa Timur, tak merasa terganggu dengan pembentukan Ganjarist, kelompok pendukung Ganjar Pranowo dalam pemilihan presiden, oleh sejumlah mantan fungsionaris partai dan legislator.

“Bagi kami itu semacam bentuk kecintaan kader kepada sesama kader yang sudah menonjol di tingkat nasional. Tapi tentunya secara kepartaian, kami menunggu perintah dari Dewan Pimpinan Pusat siapa yang akan dicalonkan sebagai presiden pada 2024,” kata Tabroni, Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPC PDIP Jember yang juga anggota Fraksi PDIP DPRD Jember.

Menurut Tabroni, Ganjar sangat populer. “Kalau melihat elektabilitasnya, banyak warga menginginkan dia jadi calon presiden, bersanding dengan calon presiden lain. Tapi kami di PDI Perjuangan taat kepada struktur partai, taat kepada perintah DPP, utamanya Ibu Ketua Umum,” katanya.

Sejumlah aktivis PDI Perjuangan mendeklarasikan relawan pendukung calon presiden Ganjar Pranowo, Ganjaris, di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (13/3/3022). Ganjaris diketuai mantan legislator PDIP Agus Hadi Santoso.

Agus mengatakan, 75 persen yang berkumpul di kubu Ganjaris adalah mantan pengurus dan legislator PDI Perjuangan tingkat kabupaten. Rata-rata adalah mantan pengurus PDIP sejak 2004. Sisanya adalah simpatisan Ganjar personal.

Bagaimana jika kemudian PDIP tidak mencalonkan Ganjar dalam pemilihan presiden? “Seandainya PDI Perjuangan tidak merekomendasi, kami akan tetap ke Ganjar asalkan Ganjar mendapat rekom dari partai apapun,” kata Agus, siap menanggung konsekuensi berupa sanksi dari DPP.

Menanggapi itu, Tabroni mengatakan, ada hak yang dimiliki warga negara. “Kalau secara struktur partai, kita semua kader dan simpatisan tetap menunggu keputusan DPP partai. Kalau ada mantan pengurus yang berpikir lain, hanya mengusulkan Pak Ganjar, itu hak sebagai warga negara. Kami tidak bisa mencampuri. Tapi kalau mereka menjadi bagian dari partai ini tentu mereka harus tunduk patuh terhadap apa yang direkomendasikan partai,” katanya. [wir/kun]