Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19
Lebih cepat menular, Kemenkes terus monitor kasus Covid-19 subvarian XBB
Alinea.id Jenis Media: News
Indonesia tercatat telah melaporkan 12 kasus Covid-19 subvarian Omicron XBB per 3 November 2022. Subvarian XBB ini disebut memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dibandingkan mutasi yang telah muncul sebelumnya.
Di tengah kemunculan subvarian XBB ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih berlanjut.
"Untuk PPKM kemarin baru saja diumumkan, masih ada ya, kita masih level 1," kata Sekretaris Jenderal Kemenkes RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha dalam konferensi pers, Selasa (8/11).
Kunta menyampaikan, kemunculan mutasi baru Covid-19 termasuk subvarian XBB ini terus dimonitor oleh Kemenkes. Menurut dia, karakteristik subvarian XBB yang cepat menular tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Sebab, kasus penularan subvarian XBB ini juga dinilai cepat menurun.
"Untuk yang XBB ya kita sepakat, kalau kita lihat di negara lain dia cepat menular, tapi juga cepat turun lagi. Sehingga itu menunjukkan bahwa dia lebih mild harusnya. Tapi kita tetap monitor terus," ujarnya.
Di sisi lain, proses monitoring terhadap kasus Covid-19 ini juga berjalan seiring dengan transisi dari pandemi ke endemi. Hingga 7 November 2022, Indonesia mencatatkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 6.525.120 orang. Dari jumlah tersebut, korban meninggal sebanyak 158.871 jiwa, pasien sembuh 6.328.763 orang, dan kasus aktif 37.486 orang.
Menurut Kunta, transisi dari status pandemi ke endemi merupakan sebuah proses yang perlu dikawal bersama dengan dukungan seluruh pihak. Selain itu, untuk menyatakan masuk atau tidaknya ke dalam masa endemi, tentu perlu melihat perkembangan situasi dan ketetapan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Pengumuman endemi harus tetap mengikuti ketentuan WHO secara global seperti apa," ucap Kunta.
Sentimen: positif (98.4%)