Sentimen
Negatif (96%)
8 Nov 2022 : 22.37
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington, Moskow, Budapest

Sekutu Putin Bongkar Alasan Perang dengan Ukraina, Ada Nuklir

9 Nov 2022 : 05.37 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Sekutu Putin Bongkar Alasan Perang dengan Ukraina, Ada Nuklir

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengungkap alasan dibalik Moskow yang memilih untuk menyerbu Ukraina dengan serangan militer. Ia menyebut hal ini terkait dengan rencana Kyiv untuk melanjutkan program nuklirnya.

Menulis di jaringan media sosial Rusia Vkontakte, ia berpendapat bahwa pihak berwenang Ukraina sekarang 'menangis dengan getir' atas keputusan mereka untuk melepaskan persenjataan nuklir yang mereka warisi setelah runtuhnya Uni Soviet.

"Kyiv membuat keputusan ini setelah menyerah pada tekanan keras dari tuan mereka saat ini di Washington," ujar figur yang saat ini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia itu dikutip Russia Today, Selasa (8/11/2022).

-

-

Medvedev kemudian menambahkan bahwa seluruh Presiden Ukraina, dari Leonid Kravchuk hingga petahana Volodymyr Zelensky, telah menyatakan bahwa niat untuk memperpanjang program nuklir adalah sesuatu yang dipaksakan.

"Mereka telah memberikan petunjuk eksplisit tentang ini, mengancam untuk melanjutkan program nuklir, dan itu salah satu alasan diadakannya operasi militer khusus," tegasnya.

Selain itu, Medvedev menceritakan sesuatu terkait kontrak tajam antara Ukraina dan Afrika Selatan, negara pertama dengan persenjataan nuklir yang secara sukarela menyerahkannya. Ia mencatat bahwa setelah runtuhnya rezim apartheid, otoritas demokrasi baru negara itu mengambil sikap yang bertanggung jawab dan berdaulat.

"Hari ini mereka tidak menyesali pilihan yang dibuat 30 tahun yang lalu, mereka bangga akan hal itu dan menunjukkan jalan kepada orang lain dengan teladan mereka," tambahnya.

Di bawah Memorandum Budapest 1994, Ukraina menyerahkan persenjataan nuklir era Sovietnya dengan imbalan janji dari Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Rusia bahwa mereka akan memberikan bantuan kepada negara itu jika terjadi agresi. Ketiga negara bagian itu juga bersumpah untuk tidak menyerang Ukraina sendiri.

Namun, para pejabat Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa dokumen ini dirusak oleh ekspansi NATO ke arah timur, yang mengancam kepentingan keamanan vital Moskow.


[-]

-

Mantan Presiden Rusia Sebut AS Cs Ingin Hancurkan Negaranya
(luc/luc)

Sentimen: negatif (96.8%)