Tegas! Jokowi Sebut Soekarno Tidak Khianati Bangsa
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memberikan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh yang dinilai telah memberikan kontribusi besar kepada bangsa dan negara. Kelima tokoh yang mendapat gelar pahlawan nasional itu adalah dr. Soeharto; K.G.P.A.A. Paku Alam VIII; dr. Raden Rubini Natawisastra; Salahuddin bin Talibuddin; dan KH. Ahmad Sanusi. Penyematan gelar pahlawan nasional itu digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/11).
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menegaskan gelar kepahlawanan Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno. Jokowi menyinggung ketetapan MPRS Nomor 33/MPRS/1967 yang sudah dinyatakan tidak berlaku lagi.
“Pada kesempatan ini juga, kami akan menegaskan tentang sejarah kepahlawanan Bung Karno yang perlu penegasan terutama terkait dengan ketetapan MPRS Nomor 33/MPRS/1967 tentang pencabutan kekuasaan pemerintahan negara dari Presiden Sukarno,” kata Jokowi di Istana Merdeka.
“Perlu kami tegaskan bahwa ketetapan MPR nomor 1/MPR/2003 menyatakan bahwa Tap MPRS nomor 33/MPRS/1967 sebagai kelompok ketetapan MPRS yang dinyatakan tidak berlaku lagi dan tidak perlu dilakukan tindakan hukum lebih lanjut baik karena bersifat final telah dicabut maupun telah dilaksanakan,” sambung Jokowi.
Menurut Jokowi, pada 1986 pemerintah telah menganugerahkan pahlawan proklamator kepada Insinyur Soekarno. Bahkan, pada 2012 pemerintah juga telah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum Insinyur Soekarno.
“Artinya Insinyur Soekarno telah dinyatakan memenuhi syarat setia, tidak mengkhianati bangsa dan negara yang merupakan syarat penganugerahan gelar kepahlawanan,” ucap Jokowi.
Kepala negara menegaskan, hal ini merupakan bukti pengakuan dan penghormatan negara atas kesetiaan dan jasa-jasa Bung Karno terhadap bangsa dan negara. “Baik sebagai pejuang dan proklamator kemerdekaan maupun sebagai kepala negara di saat bangsa Indonesia sedang berjuang membangun persatuan dan kedaulatan negara,” pungkas Jokowi. (jawapos)
Sentimen: positif (99.6%)