Sentimen
Negatif (100%)
8 Nov 2022 : 17.07
Informasi Tambahan

Kasus: penganiayaan

Tak Tahan Disiksa, Tahanan Wanita di Penjara Houthi di Yaman Nekat Potong Urat Nadi

9 Nov 2022 : 00.07 Views 3

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Tak Tahan Disiksa, Tahanan Wanita di Penjara Houthi di Yaman Nekat Potong Urat Nadi

AKURAT.CO  Seorang wanita Yaman yang ditahan dalam penjara yang dikuasai Houthi, telah mencoba bunuh diri.

Seorang aktivis hak asasi manusia Yaman mengungkap insiden itu pada Minggu (6/11), menyebut bahwa korban sebelumnya mengalami penganiayaan fisik dan psikologis 'berat' oleh para penculik Houthi yang menangkapnya. Kasus ini pun sekali lagi menjadi pengingat tentang kondisi yang tidak manusiawi di fasilitas penahanan Houthi.

Sumber aktivis yang berbicara kepada Arab News, Amat Al-Salam Al-Hajj adalah ketua dari Persatuan Ibu Korban Penculikan, sebuah kelompok payung yang mewakili ribuan anggota keluarga perempuan dari para tawanan perang sipil di Yaman. 

baca juga:

Ia menggambarkan bagaimana insiden itu terjadi pada Minggu lalu, di mana korban telah menerima tindakan sewenang-wenang saat mendekam di Penjara Pusat di Sanaa. Saat peristiwa itu terjadi, tahanan wanita itu mencoba bunuh diri dengan memotong urat nadi di lengannya. Ia ingin bunuh diri karena ingin menghindari perlakuan kasar dan penyiksaan dari para penculik Houthi, kata Al-Hajj. 

Belum segera ada laporan tentang kondisi terkini korban. Namun, dilaporkan bahwa tahanan wanita itu telah diboyong oleh para narapidana lainnya, dalam kondisi berdarah ke fasilitas medis.

Al-Hajj mengatakan bahwa setelah keluarga para tahanan mengunjungi Penjara Pusat, berita tentang upaya bunuh diri korban segera beredar secara luas.

"Ada banyak kekerasan yang terjadi di dalam penjara Houthi, yang kemudian mendorong sejumlah tahanan untuk melakukan upaya bunuh diri sampai lebih dari sekali," kata Al-Hajj, menambahkan bahwa organisasinya telah mendokumentasikan indisiden serupa, dimana narapidana melakukan percobaan bunuh diri karena perlakuan kasar polisi wanita Houthi yang dikenal sebagai 'Zaynabiat'. Mereka yang melakukan penganiayaan terutama penculik wanita Houthi, yang terkenal dengan sebutan 'Um Al-Karar'.

Al-Hajj mengatakan bahwa Entesar Al-Hammadi, model dan aktris Yaman yang diculik oleh Houthi dari jalan Sanaa awal tahun lalu, juga mencoba bunuh diri karena penganiayaan yang dia alami di tangan Um Al-Karar dan penculik wanita Houthi lainnya.

Sejak Houthi mengambil alih wilayah Yaman pada akhir 2014, ratusan warga sipil dilaporkan telah diculik. Mereka yang menjadi korban telah dihilangkan secara paksa hingga menerima siksaan tanpa ampun oleh para milisi tersebut, menurut Arab News.

Sementara itu, Reporters Without Borders (RSF) telah mendesak Houthi untuk segera membebaskan seorang jurnalis muda Yaman bernama Younis Abdel Salam. Salam yang ditangkap Houthi di Sanaa pada 2021, menekankan bahwa kesehatannya telah memburuk dan ia sangat membutuhkan perhatian medis darurat.

"Penahanan sewenang-wenangnya selama lebih dari setahun telah berdampak pada kesehatan mental dan kesejahteraannya. Dia membutuhkan perhatian medis yang mendesak dan, yang paling penting, dia harus dibebaskan. Kami mendesak Houthi untuk membebaskannya," kata pimpinan RSF, Jonathan Dagher.

Kepada RSF, pihak keluarga mengatakan bahwa Salam, yang berusia 28 tahun, telah kehilangan hampir setengah dari bobot badannya. Kondisi mentalnya juga dikatakan semakin memburuk, dan Houthi telah menolak memberikan akses obat kepadanya, dan bahkan melarang pengunjung membawakan buku untuknya.

“Terakhir kali saya melihat Younis, dia hancur secara mental," kata saudaranya, Sultan, kepada RSF, atau Wartawan Tanpa Batas (RBW), organisasi non-pemerintah internasional yang terkenal dengan laporan mengenai kebebasan pers. []

Sentimen: negatif (100%)