7 November 2022 13:31 WIB

Bersih-bersih bareng adalah bagian dari upaya pemerintah menunjukkan kepemilikan atas Taman Sriwedari.

Wawalkot Solo Teguh Prakosa kerja bakti di Taman Sriwedari, Solo (Dok. Prokompim Pemkot Solo)

SOLO, JITUNEWS.COM – Sebanyak 1.500 aparat gabungan dari pegawai negeri sipil (PNS) di Pemerintah Kota Surakarta, anggota TNI-Polri, dan komunitas masyarakat mengikuti kegiatan bersih-bersih di area Taman Sriwedari, Minggu (6/11/2022).

Kegiatan bertajuk "Handarbeni Ngopeni Taman Sriwedari" adalah sebagian dari upaya pemerintah dan masyarakat untuk menunjukkan kepemilikan atas Taman Sriwedari sebagai ikon budaya dan kesenian Kota Solo.

Kerja bakti diawali apel bersama di halaman Gedung Graha Wisata Niaga yang dipimpin Wakil Wali Kota Teguh Prakosa.

Dorong Pemberdayaan Pemuda untuk Bangun Daerah, Gibran: Jangan Semuanya ke Jakarta

Para peserta menyebar ke berbagai sudut kawasan Sriwedari. Ada yang menebang pohon, membabat rumput, bahkan ada satu alat berat yang dikerahkan untuk merobohkan bangunan bekas warung.

Wakil Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa berpesan kepada semua pihak untuk bersama merawat lingkungan Taman Sriwedari, dan Kota Solo. Dia berharap acara bersih-bersih semacam ini bisa terus berlanjut.

“Kita sebagai warga Solo harus Handarbeni Ngopeni yang memiliki arti harus merasa memiliki serta merawat Taman Sriwedari maupun Kota Solo, karena ini merupakan rangkaian kegiatan kebijakan Wali Kota Surakarta. Semoga bulan-bulan depan Per Kecamatan Bisa mengadakan acara-acara seperti ini,” ungkap Teguh.

Sementara itu, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka menambahkan, kegiatan bersih-bersih ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam menyelesaikan kasus sengketa Sriwedari.

“Kami ingin menunjukkan ke warga bahwa pemerintah serius dalam penanganan Sriwedari. Tahun depan, tak cantolke (saya kaitkan) dana untuk pemeliharaan. Proses hukum jalan, pengembangan juga jalan. Ini milik kita dan prosesnya berjalan,” jelas Gibran.