Belakangan viral tayangan video dari pegiat media sosial Ade Armando yang dianggap menyinggung umat Kristen terkait potensi kemenangan Anies Baswedan di pemilihan presiden (pilpres) 2024. Menanggapi hal ini, Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin memberi sarannya.

Ia meminta Anies tidak perlu serius menanggapi narasi Ade Armando. Menurutnya, ucapan Dosen FISIP Universitas Indonesia tersebut lebih baik dianggap sebagai angin lalu.

Baca Juga: Nggak Salah Juga Abu Janda Soal Ada yang Geser... 'Fatwa' Baru Ade Armando: Umat Kristen Pilih Anies Baswedan Artinya Rela Menukar Iman!

"Orang yang dikritik (Anies, red) tidak perlu marah. Anggap saja angin lalu," ujar Ujang kepada GenPI.co, Senin (7/10/2022).

Menurut Ujang, Ade hanya belum menganggap Anies sebagai kawan untuk mengedepankan narasi ide dan gagasan.

Baca Juga: Serang Menggunakan Isu SARA, Pengamat Sebut Ade Armando Sebetulnya Takut Anies Baswedan Menang dalam Pilpres 2024

"Mungkin dia masih menganggap dan lawan. Jadi dia membuat narasi yang menyudutkan," tuturnya.

Ujang juga mengimbau Ade Armando untuk membangun narasi yang lebih baik demi bangsa dan negara.

"Mestinya yang dibangun itu narasi politik ide dan gagasan. Jangan mengompori dan memanasi," ucapnya.

Dia juga berpendapat tuduhan politik identitas yang diarahkan kepada Anies tidak ada. Selain itu, Ujang juga mengaku heran kepada Ade lantaran dinilai tidak pernah kapok menggunakan narasi yang problematik.

Baca Juga: Gerah Lihat Anies Difitnah dan Dihina, Dokter Tifa Sesumbar: Semakin Ditekan, Anies Semakin Panen Dukungan

"Ade tidak kapok. Dia sudah mulai menggosok politik sara dan identitas tanpa ada rasa khawatir," kata dia.

Menurutnya, hal itu merupakan salah satu alasan Ade dipukuli di depan gedung MPR.

Baca Juga: Ade Armando Sengaja Bawa-bawa Umat Kristen Musuhi Anies Baswedan, Tanda Dirinya Tak Yakin Ganjar Pranowo Bisa Menang dalam Pilpres 2024?

"Kekerasan verbal yang menimpa dia karena memang ucapannya yang dianggap menyinggung rakyat. Jadilah dia seperti itu," ujar Ujang.

Baca Juga: Jangkau 13 Juta Nasabah Mekaar, Pembiayaan PNM Capai Rp 156,8 Triliun

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Warta Ekonomi dengan GenPI. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab GenPI.