Sentimen
Positif (99%)
8 Nov 2022 : 06.33
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait

Wah! Kantong Orang RI Belum Terkuras Kenaikan Harga BBM

8 Nov 2022 : 13.33 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Wah! Kantong Orang RI Belum Terkuras Kenaikan Harga BBM

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh tinggi di tengah berbagai tekanan. Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan ekonomi nasional berhasil tumbuh 5,72% (year on year/yoy) pada kuartal III-2022.

Dalam siaran pers Bank Indonesia (BI) yang dikutip CNBC Indonesia, Senin (7/11/2022), dijelaskan bahwa konsumsi rumah tangga yang seharusnya tertekan akibat kenaikan harga BBM, masih mampu tumbuh 5,39% (yoy) meski lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya 5,51% (yoy).

-

-

"Pertumbuhan yang tetap tinggi tersebut sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat, masih terbatasnya dampak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM), serta adanya penyaluran bantuan sosial dan subsidi energi," kata Direktur Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan.

Junanto menambahkan, kinerja investasi juga membaik dengan tumbuh sebesar 4,96% (yoy), terutama investasi nonbangunan baik mesin maupun peralatan. Sementara itu, konsumsi Pemerintah masih terkontraksi sebesar 2,88% (yoy) yang bersumber dari penurunan belanja barang untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).

Peningkatan ekspor terus berlanjut dengan pertumbuhan mencapai 21,64% (yoy), ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap kuat dan kebijakan percepatan ekspor minyak kelapa sawit. Impor juga tumbuh tinggi sebesar 22,98% (yoy) seiring dengan kinerja permintaan domestik dan ekspor yang tetap tinggi.

Dari sisi lapangan usaha, hampir seluruhnya alami pertumbuhan, seperti industri Pengolahan, Pertambangan, Pertanian, serta Perdagangan Besar dan Eceran. Transportasi dan Perdagangan serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum juga mencatat pertumbuhan yang tinggi didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat dan kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara.

BI optimistis ekonomi ke depan masih mampu tumbuh tinggi, seiring dengan peningkatan sisi domestik di tengah perlambatan global.

"Ke depan, pertumbuhan ekonomi diprakirakan tetap kuat didorong oleh perbaikan permintaan domestik sejalan dengan terus meningkatnya mobilitas dan berlanjutnya penyelesaian Program Strategis Nasional (PSN). Namun demikian, dampak perlambatan ekonomi global terhadap kinerja ekspor dan potensi tertahannya konsumsi rumah tangga akibat kenaikan inflasi patut diwaspadai," pungkasnya.


[-]

-

Ramalan Ngeri Jokowi: Ekonomi 60 Negara Bakal Ambruk!
(mij/mij)

Sentimen: positif (99.8%)