Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Batang, Cikarang
Tokoh Terkait
Haryanto Tjiptodihardjo
Geber Produksi Plafon, Impack Pratama Cetak Kenaikan Laba 30 Persen
RM.id Jenis Media: Nasional
RM.id Rakyat Merdeka - Perusahaan produsen dan distributor bahan bangunan dan barang plastik PT Impack Pratama Industri Tbk mencatatkan kinerja positif di tahun ini.
Hal ini bisa terlihat dari pertumbuhan laba bersih 30,3 persen di kuartal III 2022 menjadi Rp 206 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp158 miliar.
Direktur Utama IMPC Haryanto Tjiptodihardjo mengatakan, torehan laba ditopang oleh pendapatan dalam 9 bulan pertama di 2022 yang mencapai Rp2 triliun, meningkat 28,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,6 triliun.
"Nilai laba bersih 9 bulan perseroan hampir mencerminkan realisasi setahun penuh 2021. Untuk itu, manajemen optimis perseroan mampu melampaui target 2022 yang ditentukan, yakni target pendapatan senilai Rp 2,6 triliun dan target laba bersih sebesar Rp 260 miliar," katanya dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (7/11).
Berita Terkait : Gandeng Shopee Di Hari Belanja Nasional, Ecovacs Kasih Diskon Hingga 30 Persen
Haryanto menjelaskan, di awal September lalu, perseroan telah mulai memproduksi plafon uPVC yang dipasarkan dengan merek Alderon dan Adaron.
Sebelumnya, perseroan telah menempatkan mesin dengan kapasitas 3 ribu ton per tahun di pabrik perseroan di Gaharu, Cikarang Selatan, Jawa Barat dan sudah terutilisasi penuh pada bulan pertama produksi.
Impack Pratama juga berencana untuk menggandakan kapasitas mesin plafon uPVC pada kuartal II 2023 mendatang yang akan ditempatkan di pabrik perseroan di Gaharu.
Rencana ekspansi tersebut merupakan kelanjutan dari rencana bertahap yang dicanangkan pada paparan publik tahunan 2022. Haryanto mengklaim pasar menerima baik produk plafon dari Impack Pratama Industri.
Berita Terkait : Kawal Aksi 411, Polda Metro Jaya Terjunkan 3.790 Personel
"Kami meluncurkan dua merek sekaligus untuk menjangkau seluruh segmen pasar di Indonesia. Kami berencana untuk menambahkan mesin lagi di pabrik baru kami yang akan berlokasi di KITB (Kawasan Industri Terpadu Batang), Jawa Tengah di tahap ketiga. Pabrik baru kami diperkirakan dapat mulai beroperasi pada kuartal IV tahun 2023," tuturnya.
Rencana perseroan untuk meningkatkan kapasitas pabrik tidak berhenti sampai di situ. Haryanto menilai, perseroan juga akan menambahkan kapasitas mesin atap uPVC di Rungkut, Jawa Timur, berkisar 25 persen sebelum akhir 2022.
Sementara itu, melalui skema Penanaman Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau rights issue, perseroan segera menggalang dana segar sebanyak 100 juta lembar saham baru atau sebanyak 2,07 persen dengan harga Rp3.250 per lembar.
Sehingga menambahkan jumlah saham beredar menjadi 4,94 miliar dan jumlah dana yang didapatkan sebesar Rp325 miliar. Sebanyak 78,08 juta lembar saham baru akan diambil bagian oleh PT Harimas Tunggal Perkasa (HTP) yang merupakan pemegang saham utama perseroan.
Berita Terkait : Oktober Deflasi, BI Pede Inflasi Tahun Ini Terkendali Di 3 Persen
Pertimbangan HTP turut serta dalam PMTHMETD adalah dalam rangka mendukung Perseroan yang sedang membutuhkan dana untuk ekspansi usaha. Dana hasil rights issue akan sepenuhnya dipakai secara bertahap untuk ekspansi, pembelian mesin, tanah dan bangunan pabrik baru di KITB, serta modal kerja.
"Kami berharap investasi ini akan menghasilkan kinerja positif pada tahun 2024 yang akan datang. Selain memperkuat struktur permodalan perseroan, penerbitan saham baru dari PMTHMETD ini diharapkan dapat meningkatkan likuiditas saham perseroan," ujarnya.
Sentimen: positif (99.9%)