7 November 2022 09:24 WIB

Kementerian Kominfo menjawab protes yang menganggap migrasi siaran analog ke digital merugikan masyarakat.

Ilustrasi menonton TV digital (freepik.com)

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Penyetopan siaran TV analog atau Analog Switch Off (ASO) telah diterapkan mulai Rabu (2/11/2022) pukul 24.00 WIB. Masyarakat didorong beralih dari siaran analog yang telah dinikmati sejak puluhan tahun lalu itu.

Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekas (Jabodetabek) jadi wilayah yang pertama tersentuh program Kementerian Komunikasi dan Informatika tersebut. Dengan demikian, sejak 3 November, warga di wilayah tersebut tidak bisa lagi menyaksikan siaran TV analog.

Pemilik TV analog atau smart TV yang belum didukung siaran TV digital harus memakai Set Top Box (STB). STB merupakan alat pengonversi sinyal digital jadi gambar dan suara supaya bisa tampil di TV analog.

Kawal Transformasi secara Progresif dan Visioner, Johnny Apresiasi 5 Mantan Menteri Kominfo

Terkait hal ini, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong menyebut pemerintah sudah menyosialisasikan secara masif soal kebijakan ASO kepada masyarakat, dan pihak yang berkepentingan.

Usman yakin masyarakat tak dirugikan seperti yang disebutkan oleh segelintir pihak. Menurutnya, justru peralihan siaran ini bakal memberikan banyak manfaat ke masyarakat, penyiaran, bahkan negara.

“Bila masih ada pihak yang terus mendorong bahwa masyarakat dirugikan, maka tentu hanya atas dasar informasi terbatas dan tidak lengkap serta sangat subyektif," kata Usman, dilansir dari siaran pers di laman resmi Kemenkominfo, Senin (7/11).

"Kerja sama dan kolaborasi ekosistem ini akan sangat menentukan suksesnya era baru penyiaran televisi digital di Indonesia,” sambungnya.

Kelola Akselerasi Transformasi Digital, Menkominfo: Sektor Infokom Tumbuh Positif