Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bogor
Tokoh Terkait
Febrio Nathan Kacaribu
Anak Buah Srimul Ungkap Tanda-Tanda Ekonomi RI Tahan Banting
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 diperkirakan masih akan terus tumbuh lebih baik.
Pasalnya, berdasarkan data yang dihimpun kantornya, angka konsumsi dan produksi Indonesia per September berada pada level yang baik dan didukung ekspor Indonesia yang menunjukkan posisi surplus.
Menurutnya hal ini sejalan dengan proyeksi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga internasional mengenai angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di atas 5% (yoy). IMF (WEO Oktober) memproyeksikan pertumbuhan Indonesia 5,35% dan Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan 5,1% untuk Indonesia.
Kemudian, ada proyeksi Asian Development Bank (ADO Update September) sebesar 5,4% dan konsensus Bloomberg yang tercatat 5,2%.
Sedangkan Kemenkeu sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,0-5,3%.
"Pertumbuhan ekonomi kita lihat untuk tahun 2022 ini memang cukup menjanjikan. Kita masih pakai range 5,0-5,3 ini cenderungnya akan ke batas atas. Kita lihat beberapa prediksi dari lembaga dunia juga cukup confirm," katanya pada pertemuan Media Gathering Kementerian Keuangan di Bogor, Jumat (4/11/2022).
Menurut Febrio ini merupakan tanda-tanda bahwa ekonomi Indonesia masih tahan banting di tengah gejolak perekonomian global saat ini. Pemerintah memperkirakan konsumsi rumah tangga akan relatif stabil di sisa tahun 2022.
Optimisme ini mengacu pada data indikator konsumsi per September dimana Indeks Penjualan Ritel masih cukup kuat dan turut menopang pemulihan ekonomi di angka 5,5% serta Mandiri Spending Index masih terus terjaga di angka 128,6.
Selain itu, Kemenkeu memperkirakan kinerja ekspor masih terus kuat dan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi dimana aktivitas produksi kuartal III yang menunjukkan konsistensi ekspansi. Terbukti dari PMI manufaktur Indonesia yang naik dari 51,7 pada Agustus ke 53,7 pada September lalu. Kemudian, dia menuturkan ekspor melanjutkan tren yang masih kuat dan terus mencatatkan surplus.
Seperti diketahui, surplus neraca perdagangan telah mencapai 29 bulan beruntun. Lebih lanjut, dia mencatat kapasitas produksi manufaktur di kuartal III meningkat ke level 73,5%, dibandingkan kuartal II sebesar 72,9%.
[-]
-
Tak Resesi Bukan Berarti RI Aman, Nih Penjelasan Sri Mulyani!(haa/haa)
Sentimen: positif (57.1%)