Sentimen
Negatif (100%)
6 Nov 2022 : 05.26
Informasi Tambahan

Agama: Islam, Kristen, Katolik

Din Syamsuddin: Dialog Timur - Barat Perlu Didasari Rasa Saling Membutuhkan

6 Nov 2022 : 05.26 Views 4

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

Din Syamsuddin: Dialog Timur - Barat Perlu Didasari Rasa Saling Membutuhkan

Cendekiawan Muslim Indonesia M Quraish Shihab menjadi salah satu pembicara pada Sidang Reguler ke-16 Majelis Hukama Muslimin (MHM) di Manama, Bahrain. Sidang digelar setelah parhelatan Forum Dialog Bahrain ini dipimpin Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al Tayeb yang juga Ketua MHM. Berbeda dengan biasanya, sidang ini dihadiri juga Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus.

Hadir juga, anggota Komite Eksekutif MHM asal Indonesia, TGB Zainul Majdi.

Di hadapan para pemuka agama dari berbagai negara, M Quraish Shihab yang juga anggota dan pendiri MHM ini berbicara tentang fenomena fobia agama dan tantangan perubahan iklim yang kini melanda dunia.

M Quraish Shihab mengawali pandangannya dengan menyatakan bahwa meneruskan dialog Islam-Kristen yang diamanatkan oleh Piagam Persaudaraan Manusia di Abu Dhabi tiga tahun yang lalu adalah suatu tujuan yang mungkin dicapai. Menurutnya, tema “Tantangan yang Dihadapi Umat Manusia Abad ke-21” yang dibahas dalam pertemuan itu menjadi bukti bahwa dialog antara pemimpin agama di dunia, yang diwakili Paus Fransiskus dan Syekh Ahmad Al-Tayeb, mulai menunjukkan hasilnya.

"Salah satu tantangan terbesar umat beragama saat ini adalah fobia terhadap agama sehingga membuat orang terancam mengalami kekeringan rohani. Fobia terhadap agama membuat orang mengalami kemiskinan moral yang dampaknya dapat terlihat pada perilaku individu, keluarga, dan masyarakat," terang Quraish Shihab di Bahrain, Jumat (4/11/2022), dalam keterangan tertulisnya.

Dalam hal berkeluarga, kata Quraish, ada kecenderungan orang untuk keluar dari fitrah suci manusia. Mereka mengeksploitasi anak untuk bekerja, serta melakukan tindak kekerasan terhadap perempuan.

Di sisi lain, fobia terhadap agama juga berdampak pada terjadinya krisis pangan akibat tidak adanya keadilan dan solidaritas. Hal itu pada gilirannya mengancam kehidupan jutaan manusia, terutama kaum lemah, yang menjadi korban perang.

"Fobia agama juga menjadi ancaman serius bagi umat manusia yang muncul dalam bentuk senjata nuklir," tegasnya.

Sentimen: negatif (100%)