Sentimen
Positif (86%)
6 Nov 2022 : 08.25
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Tokoh Terkait
Gus dur

Gus dur

Wawancara Eksklusif Bersama Rabbi Yahudi: Mencari Jalan Damai untuk Palestina dan Israel Lewat Agama

6 Nov 2022 : 15.25 Views 2

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

Wawancara Eksklusif Bersama Rabbi Yahudi: Mencari Jalan Damai untuk Palestina dan Israel Lewat Agama

Jadi Anda yakin, bila suatu hari semua dapat terhubung atas nama kemanusiaan? Termasuk Indonesia dengan Israel? 

Tentunya hal itu akan sangat baik untuk sesama. Problem yang dunia hadapi adalah keterpisahan. Maka saat kita bisa semakin terhubung, tentu semakin jauh kita dari amarah, semakin banyak berkah dan hal itu baik untuk semua.

Saya rasa saya berharap, satu hari nanti Indonesia mampu melakukan hal itu, seperti yang telah dilakukan Maroko, Mesir, Yordania, dan Bahrain. Saya paham akan terasa sulit di awal namun terjalinnya kembali koneksi dengan mereka tidak semata hanya untuk Israel, namun juga Palestina.

Artinya, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjalin hubungan dengan Israel? 

Saya kira demikian. Kita tahu Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) telah menyadarinya, bahwa kita tidak bisa memilih satu dan mengesampingkan lainnya. Kita harus katakan untuk peduli dengan keduanya. Hal ini dicontohkan oleh Uni Emirat Arab saat mendonasikan 25 Juta Dollar AS untuk rumah sakit di Palestina.

Terlepas dari siapa yang nanti dirawat di sana, apakah Yahudi atau Muslim, namun sumbangan tersebut adalah buah dari hubungan yang terkoneksi. Kita akan punya hidup yang lebih baik, jauh dari kekerasan dan amarah. 

Sebagai penutup, apa hal yang ingin Anda sampaikan untuk pembaca Liputan6.com?

Saya pikir, saat ini Indonesia berdiri di titik yang sangat kompleks dan saya harap, langkah yang diambil selanjutnya bukanlah kecenderungan yang merujuk ke salah satu pihak dan melawan pihak lainnya. Namun semata demi keduanya. Sebab jika dua pihak terkoneksi antara mereka tentu akan terjalin hubungan pertemanan yang baik. 

Ini bukan menjadi sekedar jalan menuju perdamaian, melainkan kemampuan untuk melipatgandakan makna sesungguhnya sebagai manusia, yakni saling menghormati dan mencintai sesama. Jalinlah hubungan dengan mereka yang berbeda dengan kita dan berdamailah bersama. Maka ketentraman itu akan hadir dan cara itulah yang dapat mengubah serta menyelesaikan konflik di dunia ini.

Sentimen: positif (86.5%)