Sentimen
Positif (61%)
6 Nov 2022 : 14.40
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Ini Tata Cara Shalat Gerhana Bulan, Menurut Kementerian Agama

6 Nov 2022 : 21.40 Views 1

RM.id RM.id Jenis Media: Nasional

Ini Tata Cara Shalat Gerhana Bulan, Menurut Kementerian Agama

RM.id  Rakyat Merdeka - Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin mengajak umat Islam, untuk melaksanakan shalat Gerhana atau shalat Khusuf. Sehubungan dengan Gerhana Bulan yang diprediksi akan terjadi pada Selasa 8 November 2022.

Terkait hal tersebut, Ditjen Bimas Islam telah menerbitkan seruan kepada para Kepala Kanwil Kemenag agar menginstruksikan Kepala Bidang Urusan Agama Islam/Kepala Bidang Bimas Islam/Pembimbing Syariah, Kepala Kemenag Kabupaten/Kota, dan Kepala KUA untuk bersama para ulama, pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat untuk melaksanakan Shalat Gerhana Bulan di wilayahnya masing-masing.

“Pelaksanaan shalat Gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing,” kata Kamarudin dalam keterangannya, Jumat (4/11).

"Kami juga mengimbau masyarakat memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya. Serta mendoakan kesejahteraan dan kemajuan bangsa," sambungnya.

Berita Terkait : BPOM Jangan Lindungi Farmasi

Berikut tata cara shalat Gerhana Bulan, seperti dijelaskan dalam situs Kementerian Agama:

a. Berniat di dalam hati;

b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;

c. Membaca do’a Iftitah dan ber-ta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat Gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);

Berita Terkait : Memberi Kebebasan Beragama

d. Kemudian rukuk sambil memanjangkannya;

e. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;

f. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini, lebih singkat dari yang pertama;

g. Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua),.yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;

Berita Terkait : Hadapi Tantangan Global, Masyarakat RI Perlu Saling Kerja Sama

h. Bangkit dari ruku’ (i’tidal);

i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;

j. Kemudian bangkit dari sujud, lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama. Hanya saja, bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;

k. Salam. Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah. ■

Sentimen: positif (61.5%)