Sentimen
Negatif (99%)
5 Nov 2022 : 21.42
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang, Malang, Banda Aceh, Palembang

Tokoh Terkait

14 RS rujukan masih cukup menampung pasien gagal ginjal akut

6 Nov 2022 : 04.42 Views 3

Alinea.id Alinea.id Jenis Media: News

14 RS rujukan masih cukup menampung pasien gagal ginjal akut

Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengungkapkan, penambahan jumlah rumah sakit (RS) rujukan bagi pasien gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA), akan menyesuaikan perkembangan kasus ke depannya. Hingga saat ini, terdapat total 14 RS rujukan untuk menangani kasus gagal ginjal akut pada anak.

"Kita sudah ada 14 rumah sakit (rujukan). Tentu saja kami juga sudah menyiapkan (rumah sakit rujukan tambahan), tetapi kami lihat dulu perkembangan kasus kita," kata Syahril dalam keterangan pers daring, Jumat (4/11).

Adapun ke-14 RS rujukan gagal ginjal akut tersebut yakni RSUP Dr Cipto Mangunkusumo, RSUD Dr Soetomo, RSUP Dr Kariadi Semarang, RSUP Dr Sardjito, RSUP Prof Ngoerah, RSUP H Adam Malik, dan RSUD Saiful Anwar Malang.

Kemudian, RSUP Hasan Sadikin, RSAB Harapan Kita, RSUD Dr Zainoel Abidin Banda Aceh, RSUP Dr M Djamil, RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang, serta RSUP Prof Dr RD Kandou.

Menurut Syahril, tren kasus gagal ginjal akut pada anak saat ini sudah tidak terlalu tinggi. RS rujukan yang ada, dinilai masih cukup untuk menangani pasien-pasien yang memerlukan perawatan atas gangguan gagal ginjal akut.

"Perkembangan kasus kita kan sudah tidak terlalu tinggi sekali, sehingga dengan 14 rumah sakit rujukan gagal ginjal akut ini, kami perkirakan masih cukup untuk menampung rujukan-rujukan pasien yang ada di Indonesia," ujarnya.

Tren menurunnya penambahan kasus gagal ginjal akut pada anak diklaim merupakan efek dari terbitnya Surat Edaran (SE) Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes tertanggal 18 Oktober 2022 soal pelarangan penggunaan obat sediaan cair atau sirup. Tujuannya, untuk mengurangi penambahan kasus dan jumlah kematian.

Edaran tersebut dikeluarkan usai dilakukan penelitian dan pemeriksaan untuk mengetahui indikasi penyebab lonjakan kasus gagal ginjal akut yang terjadi pada akhir Agustus 2022.

Sentimen: negatif (99.8%)