POJOKSATU.id, JAKARTA — Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Sulaeman Tanjung mengkritik pegiat media sosial Ade Armando yang tak seharusnya mengangkat isu identitas kristen dalam politik.

Menurut Sulaeman Tanjung, jika Ade Armando memperalat identitas agama dalam politik, maka akan sangat berbahaya terhadap keutuhan bangsa dan negara.

“PBNU menilai Ade Armando tidak seharusnya mengangkat isu identitas Kristen dalam politik karena akan merugikan umat Kristen,” kata Sulaeman Tanjung dalam keterangan tertulis, Jumat (5/11).

“Jika ada persepsi bahwa umat Kristen berhadapan secara politik dengan kelompok lain, konsekuensinya akan berbahaya sekali bagi masa depan umat Kristen itu sendiri,” katanya.

Oleh sebab itu, Sulaeman mengimbau semua pihak agar tidak terprovokasi oleh isu identitas agama ataupun isu-isu lain yang berpotensi menimbulkan perpecahan.

-

Pihak Sebelah Terus Gaung-gaungkan Anies Baswedan Intoleran, Pendukung Diminta Lakukan Cara Ini

“Memperalat identitas agama dalam politik sangat berbahaya terhadap keutuhan bangsa,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Sulaeman Tanjung dalam keterangan tertulisnya.

Sulaeman menegaskan, PBNU menentang penggunaan politik identitas dalam pilpres maupun pemilihan kepala daerah, karena cara seperti ini akan merusak keutuhan bangsa dan NKRI.

Sebelumnya, pernyataan Ade Armando sebelumnya diunggah di YouTube CokroTV dengan judul ‘Ade Armando: BILA SUARA UMAT KRISTEN TERBELAH, ANIES AKAN MENANG’. Video itu ramai di Twitter pada hari ini.

Ade Armando meyakini persaingan ketat dalam Pilpres 2024 hanya akan terjadi bila Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo maju dalam kontestasi.

Ade menilai Anies berpotensi kuat menang jika bisa mengambil 40-50 persen suara pemilih Kristen di Indonesia.

Menurut dia, kekompakan suara pemilih Kristen akan menentukan kemenangan dua nama itu di Pilpres.

Hal yang menonjol dalam video Ade itu adalah ‘kalau umat Kristen kompak, Anies akan gagal. Kalau suara umat Kristen terbelah, Anies akan melenggang menjadi presiden.’

Ade Armando pun menjelaskan lebih lanjut soal pernyaataannya itu.

Pernyataan itu lantas menuai kritik dari berbagai orang.

Namun Ade malah tak terima disebut sebagai pemecah belah bangsa.

“Saya tidak terima dibilang pemecah belah. Yang pemecah belah itu ya kubu Anies, yang menggunakan terus simbol-simbol agama agar orang memilih Anies,” kata Ade Armando dilansir detikcom, Kamis (3/11/2022). (ikror/pojoksatu)