Sentimen
Positif (99%)
5 Nov 2022 : 15.50

IKN Nusantara Jembatan Emas Peradaban Baru Indonesia

5 Nov 2022 : 22.50 Views 3

RM.id RM.id Jenis Media: Nasional

IKN Nusantara Jembatan Emas Peradaban Baru Indonesia

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Kutai Kartanegara, Pdt. Jefry Yuwanto Darminto menilai, perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dari Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan keputusan yang sangat baik dari pemerintah Indonesia.

Apalagi, pemindahan IKN dari Jakarta menuju Kalimantan sebetulnya merupakan sebuah gagasan dari Presiden Soekarno dahulu.

"Wacana pemindahan Ibu Kota Negara sesungguhnya sebelumnya sudah dimulai tahun 1950-an oleh Presiden Soekarno, salah satu pejuang dan proklamator RI," kata Pdt Jefry dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (5/11).

Bahkan ia menilai, pemindahan IKN tersebut merupakan ajang untuk melakukan transformasi yang lebih baik lagi bagi bangsa dan negara ke depan, khususnya di era modernisasi seperti saat ini.

"Kepindahan dan pembangunan IKN di Kaltim merupakan jembatan emas menuju peradaban baru bangsa Indonesia menjadi lebih maju, modern dengan tetap menjunjung nilai-nilai kearifan lokal," ujarnya.

Oleh sebab itu, berharap agar Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bisa mengeluarkan sebuah keputusan tentang IKN. Sehingga proses perpindahan dan pembangunan di lokasi yang ditetapkan, yakni Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bisa berjalan dengan lancar.

Berita Terkait : Pimpinan Industri Pertahanan AS Hadiri Indo Defence 2022

"PGI Kukar sangat mendukung kalau nanti MPR dapat mengeluarkan keputusan tentang IKN sebagai Ketetapan MPR RI," imbuhnya.

Kemudian, ia juga berharap bahwa pembangunan IKN tidak hanya berjalan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saja. Akan tetapi, siapapun yang menjadi Presiden hasil Pilpres 2024 mendatang tetap melanjutkan progres pembangunan tersebut.

Terlebih saat ini IKN sudah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, namun tidak kalah pentingnya agar IKN juga ada di dalam Ketetapan MPR RI.

"Di sinilah pentingnya menjaga konsistensi legalitas pembangunan IKN, siapapun nantinya yang bakal jadi pemimpin nasional menggantikan Presiden Jokowi, pembangunan IKN harus tetap berlanjut dan terjaminnya IKN di Kaltim," ujarnya.

Lebih lanjut, Pdt Jefry menyampaikan, pada tahun 2017 lalu, Presiden Jokowi telah mengeluarkan wacana kepindahan Ibu Kota Negara, karena Jakarta sudah tidak bisa berkembang dengan beban kondisi sosial, budaya, ekonomi, bencana banjir, dan polusi lingkungan yang cukup berat.

Sehingga keputusan pemindahan Ibukota Negara ke wilayah Kaltim ini menjadi sebuah masa depan baru dan peradaban baru bagi masyarakat Kalimantan Timur khususnya, dan masyarakat luar Jawa pada umumnya.

Berita Terkait : Tingkatkan Kerja Sama, Presiden Emirat Arab Puji Potensi Indonesia

"PGI menilai bahwa IKN Nusantara akan menjadi rumah bersama bangsa Indonesia, di mana kita tidak hanya bicara tentang suku, budaya, bahasa, tetapi agama kita semua akan ada di suatu tempat yang bernama IKN Nusantara yang menjadi simbol keberadaan bhineka tunggal ika bangsa Indonesia," tandasnya.

Oleh sebab itu, sebagai tokoh agama dalam wadah PGI, bersama semua unsur anggota-anggota PGI, pihaknya sangat mendukung proses pembangunan IKN yang saat ini sudah dikebut pembangunannya berupa prasarana dan sarana jalan, bendungan, jembatan di seputar Sepaku.

Dari kajian-kajian forum diskusi-diskusi yang diikuti oleh semua ormas sewilayah Kalimantan Timur, termasuk di dalamnya PGI, dikeluarkan kesepakatan seluruh ormas untuk terus menjaga keamanan, ketertiban dan mendukung keberlangsungan pembangunan IKN yang saat ini sedang berlangsung di wilayah Sepaku dan sekitarnya.

Bahkan jika bicara tentang pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Presiden Jokowi saat ini sudah sangat luar biasa. Presiden Jokowi berani mengubah cara pandang para pemimpin nasional yang selama ini pembangunan hanya dilaksanakan di wilayah Jawa (jawa sentris). 

Tetapi sekarang Jokowi berani melakukan pengembangan di wilayah luar Jawa. Jokowi pernah mengembangkan yang namanya konsep nawacita, ada 9 pembangunan wilayah di Indonesia yang dimulai dari wilayah Papua, Maluku, NTT, Balu, Sulawesi, sampai Sumatera, bahkan sekarang berkembang di periode keduanya adalah memindahkan IKN di wilayah Kalimantan Timur.

"Dengan harapan memberi kesempatan masyarakat Kalimantan Timur semakin maju dalam semua bidang kehidupan khususnya SDM dan Ekonominya," terangnya.

Berita Terkait : Hadapi Tantangan Resesi Ekonomi, Sandiaga Bekali Pelaku UMKM di Seluruh Indonesia

Bahkan Pendeta Jefry memuji Presiden Joko Widodo yang terus melakukan perbaikan dan pembangunan untuk kepentingan rakyat. Presiden Jokowi merupakan pekerja keras, mengembangkan sumber daya manusia yang lebih baik, dan berhasil mencetak jalur transportasi trans Sumatera dan Papua.

Pada dasarnya, pengurus PGI di Kukar sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Jokowi dalam pengembangan pembangunan di luar Jawa.

"Beliau tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga mental spiritual dan juga potensi masyarakat dan perekonomian di wilayah luar Jawa, khususnya di Kalimantan," pungkasnya. ■

Sentimen: positif (99.8%)