Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Jayapura
Kasus: Tipikor, pencurian, korupsi
Tokoh Terkait
Roundup: Pemanggilan Sempat Dipenuhi Drama, Lukas Enembe Akhirnya Diperiksa KPK di Rumahnya
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Pemanggilan Gubernur Papua, Lukas Enembe terkait kasus dugaan pencurian uang rakyat sempat dipenuhi drama.
Dia sempat mangkir dan enggan datang ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan dalih sakit.
Begitu juga dengan keluarganya yang ogah memenuhi panggilan dari lembaga antirasuah tersebut.
Tidak hanya mangkir, kediaman Lukas Enembe juga sulit ditembus karena dijaga oleh massa pendukungnya.
Setelah melalui berbagai drama tersebut, dia pun akhirnya menjalani pemeriksaan, meski harus KPK yang mendatangi rumahnya.
Penyidik mendatangi kediaman Lukas Enembe di Koya Tengah, Jayapura, pada Kamis, 3 November 2022 karena sang gubernur Papua dilaporkan mengalami 4 kali serangan stroke.
Penyidik KPK yang berjumlah 15 orang telah berada di Jayapura, Papua sejak Rabu, 2 November 2022.
Dewan Pengawas (Dewas) KPK memberikan respon mengenai rencana pertemuan Firli Bahuri dengan Lukas Enembe ini.
Menurut anggota Dewas KPK Albertina Ho dalam keterangannya tidak mempermasalahkan pertemuan antara Firli Bahuri dan Lukas Enembe.
"Kalau dalam rangka pelaksanaan tugas tidak dilarang," katanya.
Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Dewas KPK Nomor 02 Tahun 2020 Penegakan Kode Etik dan Pedoman Perilaku dalam Bab IV Pasal 4 ayat (2) poin a disebut bahwa dalam mengimplementasikan nilai dasar integritas, setiap insan komisi dilarang mengadakan hubungan langsung atau tidak langsung dengan tersangka, terdakwa, terpidana, atau pihak lain yang ada hubungan dengan perkara tindak pidana korupsi yang diketahui perkaranya sedang ditangani oleh komisi, kecuali dalam rangka pelaksanaan tugas dan sepengetahuan pimpinan atau atasan langsung.
"Kalau tidak dilarang kan tidak perlu izin (Dewas KPK), yang penting dalam rangka pelaksanaan tugas," kata Albertina.
Baca Juga: Lirik Lagu Wonderwall - Oasis dan Fakta di Baliknya
Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri mengatakan KPK akan menemui Lukas Enembe bersama dengan tim dikter independen dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
"Memang benar tim KPK bersama tim dokter akan segera menemui Gubernur Enembe," katanya.
Akan tetapi, sebelum ke kediaman Gubernur Enembe, KPK dan IDI akan bertemu dengan Polda Papua.
"Saya akan dampingi saat tim KPK bertemu dengan Gubernur Enembe," katanya.
Kehadiran KPK ke rumah pribadi Lukas Enembe dalam rangka penyidikan perkara kasus dugaan suap dan gratifikasi sebesar Rp1 miliar.
Setelah tertunda cukup lama lantaran alasan kesehatan dan drama pemanggilan lainnya, Tim penyidik KPK akhirnya mendatangi kediaman Gubernur Papua tersebut khusus untuk pemeriksaan yang telah diagendakan sejak lama.
KPK bertandang ke Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, hari ini, Kamis, 3 November 2022.
"Pertama berikan pelayanan kesehatan kepada Lukas Enembe dengan menghadirkan 4 dokter dari kita," ucap Ketua KPK Firli Bahuri kepada wartawan, di Jayapura, Papua, Kamis 3 November 2022.
"Di kesempatan ini saya sampaikan kurang lebih 1,5 jam di kediaman Lukas Enembe kita telah melaksanakan kegiatan," ucap dia.
Menurut Firli, kedatangan KPK di kediaman Lukas Enembe disambut kooperatif oleh Gubernur Papua tersebut, tak seperti kesukaran yang dihadapi sebelum-sebelumnya.
Untuk itu, Firli mewakili KPK mengucapkan terima kasih dan kepada pihak Lukas Enembe yang telah taat pada hukum, dan menjunung tinggi prosedur pemeriksaan menuju peradilannya.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Gubernur dan keluarga dimana Beliau sudah memberikan kesempatan dan menjalankan hak sebagai warga negara yang taat kepada hukum serta menjunjung tinggi prosedur hukum," tuturnya.
"Tadi Lukas Enembe sudah memberikan keterangan kepada KPK terkait dengan beberapa hal yang dibutuhkan oleh penyidik KPK," kata dia lagi.
Baca Juga: Lirik Lagu No Lie – Sean Paul ft Dua Lipa, dan Fakta di Baliknya
Hal ini berkaitan dengan kondisi Lukas Enembe yang dikatakan masih menjalani perawatan lanjutan dari tiga dokter spesialis (syaraf, ginjal dan jantung) dari RS Mount Elisabeth Singapura.
Bahkan, kuasa hukum Enembe, Stefanus Roy Rening mengingatkan penyidik KPK, Gubernur Papua itu sedang dirawat intensif lantaran sempat terkena empat kali stroke.
Selanjutnya, usai keempat dokter dari KPK merampungkan cek kondisi medis Lukas Enembe, pemeriksaan alias interogasi mulai dijalankan.
Untuk kasus yang menjeratnya, Firli Bahuri menjelaskan bahwa Lukas Enembe dimintai keterangan terkait selama sekitar 1,5 jam.
Dia juga membeberkan pembicaraan khusus dengan Gubernur Papua, Lukas Enembe yang berstatus tersangka kasus korupsi.
Bersama tim medis dan 4 dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), KPK diketahui bertandang ke kediaman Lukas Enembe, hari ini, Kamis, 3 November 2022.
Ketika ditanya soal berapa jumlah pertanyaan yang ditujukan penyidik bagi Lukas Enembe, Firli enggan menjawab pasti.
Dia hanya mengatakan bahwa yang terpenting adalah, pihaknya telah melakukan agenda pemeriksaan serta menjalankan proses hukum secara damai dengan tersangka.
“Tadi saya sempat bicara dengan beliau kurang lebih 15 menit dan pertemuan itu terbuka semua bisa melihat dan tidak ada yang di sembunyikan,” ucap dia.
“Saya tanya umur, bagaimana kesehatannya, saya ajak ngobrol bagaimana kondisi fisik beliau semuanya dijelaskan,” kata dia lagi.
Pertanyaan tersebut bersinggungan dengan kondisi fisik Lukas Enembe yang dikabarkan sedang buruk.
Pasalnya, Gubernur Papua itu dikatakan masih menjalani perawatan lanjutan dari tiga dokter spesialis (syaraf, ginjal dan jantung) dari RS Mount Elisabeth Singapura.
Baca Juga: Lirik Lagu Taisho Roman - YOASOBI dan Fakta di Baliknya
Bahkan, kuasa hukum Enembe, Stefanus Roy Rening mengingatkan penyidik KPK, Gubernur Papua itu sempat terkena empat kali stroke sehingga harus dirawat intensif.
Masih terkait pemeriksaan, Firli Bahuri mengatakan dia juga sempat bercengkrama dan membangun atmosfer yang rukun dengan keluarga besar tersangka.
“(Kami) ketemu juga dengan ibu Lukas Enembe dan saudara beliau bahkan saya sempat rangkulan dengan kakak perempuan beliau dengan hangat penuh kekeluargaan,” katanya.
Menurut dia, di situ lah letak penghormatan keselamatan jiwa hukum yang tertinggi antar sesama anak bangsa.
Selain itu, Firli juga membenarkan bahwa di luar kediaman Sang Gubernur, rakyat-rakyat sipil yang dipimpin Enembe.
Namun, kata dia, tak ada sama sekali kegaduhan apalagi kekacauan yang ditimbulkan oleh sekelompok massa tersebut.
“Saya tadi memang menemui saudara-saudara saya tau massa di depan rumah, tetapi itu tidak mengganggu proses kita. Karena sesungguhnya beliau itu saudara kita yang menandakan adat kebiasaan yang perlu kita hormati dan memang tidak sangat mengganggu,” ucapnya.
Selanjutnya, Firli memastikan KPK akan mengumumkan kembali hasil pemeriksaan tim penyidik dan tim dokter.
Setelah melihat langsung kondisi Lukas Enembe, Firli mengatakan bahwa KPK sedang memprioritaskan penegakan hukum berjalan sambil memantau kondisi kesehatan tersangka.***
Sentimen: positif (79.8%)