Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Kab/Kota: Pontianak, Kepulauan Seribu
Kasus: kecelakaan
Investigasi Sriwijaya Air, Data Kurang hingga Laporan Bahaya
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memberikan tiga rekomendasi untuk Sriwijaya Air, dari hasil investigasi yang dilakukan imbas jatuhnya pesawat SJY182 Jakarta - Pontianak pada 9 Januari 2021 lali.
Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT, Nurcahyo menjelaskan sampai saat ini ada beberapa hal yang harus ditingkatkan dari Sriwijaya Air. Sehingga dia memberikan tiga rekomendasi.
"Untuk berkonsultasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebelum melakukan perubahan prosedur terbang dan meminta NTO (No Technical Objection) dari pabrikan pesawat udara sebelum melakukan perubahan prosedur yang sudah ada di buku panduan yang siapkan oleh pabrikan pesawat," kata Nurcahyo, di RDP Komisi V, Jumat (4/11/2022).
Selain itu KNKT juga meminta untuk meningkatkan jumlah pengunduhan data dalam flight data analysis program (FDAP) untuk peningkatan operasi penerbangan.
"Dari data yang kami peroleh rata-rata pengunduhan data FDAP dari Sriwijaya Air berkisar 53%. hal ini terdapat pada adanya hal-hal tidak lepas dari pemantauan," katanya.
Sehingga banyak informasi yang tidak terpantau. Nurcahyo menjelaskan pesawat Boeing 737-500 dengan registrasi PK-CLC yang mengalami kecelakaan di perairan Kepulauan Seribu itu 10 bulan sebelum kecelakaan pernah mengalami kondisi asimetri juga, tapi tidak diketahui Sriwijaya Air.
Terakhir, Sriwijaya juga diminta untuk menekankan pelaporan bahaya (hazard) kepada seluruh pegawai.
Nurcahyo menjelaskan pelaporan hazard saat ini, atau sampai dengan proses melakukan investigasi masih didominasi oleh ground handling dan security. Sedangkan pilot, pramugari, dan engineer masih sedikit pelaporannya.
Dalam kesempatan itu KNKT juga menjelaskan saat ini sudah menerima tindakan perbaikan guna mencegah kecelakaan dengan penyebab yang sama. Mulai dari perubahan perubahan regulasi dan panduan.
Kemudian, juga perubahan sistem perawatan pesawat dan pelatihan pilot dari Sriwijaya Air. Juga pemeriksaan perubahan spoiler pesawat.
Garuda Maintenance Facility, juga melaporkan adanya Cockpit Voice Recorder (CVR) pada diperiksa 2019, dimana ditemukan noise pada channel 4 namun dinyatakan kondisinya baik. Sehingga GMF saat ini sudah merubah prosedur pemeriksaan black box.
[-]
-
Sriwijaya Air Masuk Proses PKPU, Begini Reaksi Bosnya(dem)
Sentimen: netral (88.9%)