Presiden Brasil Jair Bolsonaro Perintahkan Pendukungnya untuk Tak Lagi Blokade Jalan, Terima Kekalahan?
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah mengimbau para pengemudi truk yang mendukungnya untuk tak lagi memblokade jalan. Sebagai gantinya, ia menyarankan para pengikutnya yang kecewa untuk menggelar protes di tempat lain.
Sejak hasil pemilu memenangkan saingan Bolsonaro, para loyalisnya bergegas turun ke jalan, mendirikan hingga ratusan penghalang di jalan-jalan seluruh Brasil. Banyak pendukung garis keras Bolsonaro telah menolak menerima hasil pemilihan presiden pada Minggu (30/10), dimana mantan presiden Luiz Inacio Lula da Silva menang tipis dengan 50,9 persen suara sah.
Marah dengan hasilnya, pengemudi-pengemudi truk bergegas membuat blokade di seluruh negeri. Sejauh ini, aksi tersebut telah berlangsung selama tiga hari, dan sayangnya memicu gangguan yang cukup besar pada transportasi barang, termasuk makanan dan bahan bakar.
baca juga: Antrean panjang truk terlihat dalam aksi blokade di jalan raya di pinggiran Sao Paulo, Rabu (2/11)-AFPSetelah beberapa waktu membisu, Bolsonaro mengatakan kepada pengikutnya bahwa pemblokiran jalan bukanlah bagian dari protes yang 'sah'. Sebagamaimana diwartakan BBC, pempimpin Brasil yang kalah itu telah mendorong pendukungnya agar mengambil cara lain memilih cara lain untuk menggelar demonstrasi.
Dilaporkan bahwa pihak berwenang Brasil telah berusaha keras untuk menahan semua blokade, meskipun polisi jalan raya federal mengatakan bahwa saat ini, sudah ada lebih dari 700 blokade yang berhasil dibongkar.
Menanggapi aksi blokade tersebut, Bolsonaro turun ke Twitter, menenangkan para pendukungnya, meminta mereka untuk membersihkan jalan.
"Saya tahu kalian marah ... Saya juga. Tapi kita harus tetap tegak.
"Saya ingin membuat permohonan: bersihkan jalan," katanya, seraya menambahkan bahwa memblokir jalan menghalangi hak kita untuk datang dan pergi, yang ada dalam konstitusi kita," katanya dalam sebuah video yang diposting di Twitter pada Rabu (2/11).
Selanjutnya, Bolsonaro mendorong para pengunjuk rasa untuk mencari cara lain untuk memprotes. Kendati begitu, ia tetap menyambut berbagai demonstrasi yang digelar untuk mendukungnya, di mana orang-orang mengibarkan bendera Brasil dan meneriakkan slogan-slogan anti-Lula.
Beberapa pendukung juga telah menyerukan intervensi militer untuk menjaga Bolsonaro tetap berkuasa.
"Saya sangat menyambutnya (protes) dengan baik. Itu merupakan bagian dari demokrasi," katanya.
Dalam pidatonya pada Selasa, Bolsonaro masih belum secara terbuka mengakui kekalahannya, tetapi dia juga tidak tidak menentang hasil pemilihan.
Kendati begitu, Bolsonaro telah menyetujui transisi kekuasaan, dengan tak lama kemudian Mahkamah Agung Brasil mengumumkan pernyataan yang menunjukkan bahwa dia telah mengakui hasil pemilihan.
Masa jabatan Bolsonaro sebagai presiden akan berakhir ketika Lula dilantik sebagai penggantinya pada 1 Januari 2023.
Lula, yang sebelumnya menjabat sebagai presiden dari 2003 hingga 2010, kini berusia 77 tahun dan akan menjadi orang tertua yang menduduki jabatan tersebut. []
Sentimen: negatif (97%)