Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Yerusalem
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
Menang Pemilu, Netanyahu Diselamati PM Israel Yair Lapid
RM.id Jenis Media: Nasional
RM.id Rakyat Merdeka - Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengucapkan selamat kepada Benjamin Netanyahu, yang telah memenangkan Pemilu Israel, 48 jam sebelum polling ditutup.
Kamis (3/11), Komisi Pemilihan Pusat Israel mengumumkan alokasi final kursi untuk Knesset ke-25. Alokasi ini memastikan Netanyahu dan sekutu politiknya mengamankan 64 kursi legislator. Cukup untuk membentuk pemerintahan mayoritas.
Kembalinya Netanyahu ke tampuk pemerintahan, dapat dialamatkan sebagai perubahan mendasar bagi masyarakat Israel.
Pemerintahan Netanyahu dipastikan mencakup aliansi Zionisme Agama/Kekuatan Yahudi nasionalis Yahudi yang baru berkuasa.
Berita Terkait : Kejagung Pastikan Keamanan Saksi Dari Keluarga Brigadir J
Itamar Ben Gvir, yang pernah dihukum karena menghasut rasisme dan mendukung terorisme, termasuk salah satu pemimpinnya.
Ketika ditanya CNN International, tentang apa yang menjadi kekhawatirannya dalam menjalani pemerintahan ke depan, Netanyahu merujuk pada Partai Ra'am.
Tahun lalu, Ra'am mencetak sejarah dengan menjadi partai Arab pertama, yang bergabung dengan koalisi pemerintah Israel.
“Kami tidak ingin pemerintahan diisi Ikhwanul Muslimin, yang mendukung terorisme, menyangkal keberadaan Israel, dan sangat memusuhi Amerika Serikat,” ungkap Netanyahu di tempat pemungutan suara di Yerusalem.
Berita Terkait : Menpora Ingin Senam SKJ Dimassalkan Lagi Di Sekolah
Sementara itu, sekutu Netanyahu berencana membuat perubahan pada sistem peradilan.
Rencana ini bisa mengakhiri persidangan korupsi Netanyahu, yang selama ini disangkal pria berusia 73 tahun itu.
Asal tahu saja, Pemilu 1 November 2022 adalah yang kelima digelar Israel, dalam waktu kurang dari empat tahun.
Salah satu bagian tersulit untuk membangun pemerintahan yang stabil selama empat pemilihan terakhir, disebut terkait dengan Netanyahu.
Berita Terkait : Pemilu Pakistan Dimenangkan Mantan PM Imran Khan
Beberapa partai menolak untuk bekerja dengannya, baik karena alasan pribadi atau sikap politik.
Pemilu Israel 1 November 2022 ditandai dengan jumlah pemilih tertinggi, sejak 2015.
Data Komite Pemilihan Pusat menyebut, sebanyak 71,3 persen pemilih yang memenuhi syarat, memberikan suara mereka.
Lebih banyak dibanding empat pemilihan terakhir, yang menghasilkan jalan buntu atau pemerintahan berumur pendek. ■
Sentimen: negatif (98.3%)