Jakarta, CNBC Indonesia - Kanselir Jerman Olaf Scholz menyambangi China pada Jumat, (4/11/2022). Hal ini terjadi saat Amerika Serikat (AS) khawatir akan hubungan antara Berlin dan Beijing.

Mengutip Reuters, Scholz rencananya akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dan juga Perdana Menteri (PM) Li Keqiang. Namun, detail terkait pembicaraan keduanya tidak diberikan secara jelas.

"Scholz akan bertemu dengan Xi dan Perdana Menteri Li Keqiang yang akan keluar, di mana ia juga diperkirakan akan mengangkat isu-isu kontroversial seperti hak asasi manusia, Taiwan dan kesulitan yang dihadapi perusahaan Jerman untuk mengakses pasar China," ujar salah seorang sumber pemerintah.

-

-

Kunjungan Scholz ini diadakan saat hubungan geopolitik di Eropa memanas terkait perang Rusia dan Ukraina. Jerman sendiri bergabung dalam aliansi Barat pimpinan AS yang menentang Moskow dan juga menjatuhkan sanksi terhadap negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu.

Di sisi lain, China tidak menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Beijing lebih bersikap netral dan mengutarakan bahwa sanksi justru akan menambah parah konflik geopolitik.

"Namun di tengah ketegangan ekonomi di Jerman, terutama disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina, Scholz akan berusaha untuk menekankan perlunya kerja sama yang berkelanjutan dengan China," kata para analis.

Sementara itu, kunjungan Jerman ini terjadi saat Washington menyuarakan keprihatinannya terkait hubungan Berlin dan Beijing. Pasalnya, perusahaan kargo milik negara China, COSCO, berencana untuk mengambil saham di Pelabuhan Hamburg, yang merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di Eropa.

"AS juga sangat menyarankan agar China tidak diizinkan untuk mendapatkan saham pengendali di terminal pelabuhan Hamburg," ujar seorang pejabat AS kepada NPR news.

[-]

-

AS Kirim Pesawat ke Selat Taiwan, Xi Jinping Ngamuk
(luc/luc)