Sentimen
Positif (80%)
3 Nov 2022 : 18.12
Informasi Tambahan

Institusi: UGM, IAIN

Kab/Kota: Bogor, Yogyakarta, Kulon Progo

Profil KGPAA Paku Alam VIII yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional 2022

4 Nov 2022 : 01.12 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Profil KGPAA Paku Alam VIII yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional 2022
Jakarta -

Tahun ini, profil KGPAA Paku Alam VIII termasuk dalam daftar lima tokoh yang diberi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah. Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Paku Alam VIII dilaksanakan pada 7 November 2022 di Istana Negara.

"Twips. Pemerintah akan anugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 5 putera pejuang dan pengisi kemerdekaan Indonesia. Kepada daerah-daerah dan instiusi-institusi warisannya dipersilakan melakukan tahniah (syukuran). Penganugerahan gelar oleh Presiden akan dilakukan di Istana Negara tanggal 7 November 2022," kata Menko Polhukam Mahfud Md melalui akun Twitternya, @mohmahfudmd, pada Kamis (3/11/2022).

Simak informasi berikut ini untuk mengenal lebih lanjut tentang sosok KGPAA Paku Alam VIII dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

-

-

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam VIII merupakan Raja Paku Alam sejak tahun 1937 hingga 1989. KGPAA Paku Alam VIII adalah Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pertama bersama Gubernur DIY pertama Hamengku Buwono IX, setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Seperti dikutip dari situs Pemprov DIY, menurut literasi yang dipelajari oleh Rektor UST Ki Drs. H. Pardimin M.Pd., PhD, kiprah KGPAA Paku Alam VIII sangat jelas terlihat. Tidak hanya sebagai pemimpin, namun Paku Alam VIII juga merupakan pejuang dalam mengisi kemerdekaan RI. Tak bisa dipungkiri besarnya peran Paku Alam VIII terhadap bangsa dan negara. Terlebih, kiprah dan perhatian terhadap dunia pendidikan.

Dilansir situs Perpustakaan Kulon Progo, salah satu upaya yang dilakukan Paku Alam VIII untuk meningkatkan pemajuan pendidikan bagi rakyat di Kadipaten Pakualaman adalah pemberantasan buta huruf. Termasuk pengabdian KGPAA Paku Alam VIII dalam pendidikan bersama Sultan Hamengku Buwono IX yakni dengan mendukung penuh berlangsungnya pendidikan di Yogyakarta.

Hal itu terbukti melalui pendirian perguruan tinggi seperti, UGM, UNY, dan IAIN. Selain itu, juga mendirikan Sekolah Rakyat (sekarang SD Puro Pakualaman) dan SMP Puro Pakualaman. Tak hanya itu, pada 6 Juni 1979 berdiri Yayasan Notokusumo yang mana melalui yayasan ini, Paku Alam VIII meresmikan Akademi Administrasi Negara dan Akademi Keperawatan Notokusumo.

Profil KGPAA Paku Alam VIII dari DIY, Pahlawan Nasional 2022 | Foto: Dok. BPAD DIYGelar Pahlawan Nasional KGPAA Paku Alam VIII di 2022

Seperti diketahui, pemerintah anugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada lima tokoh pejuang dan pengisi kemerdekaan Republik Indonesia, termasuk Paku Alam VIII. Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional itu diberikan oleh Presiden Joko Widodo yang digelar di Istana Negara pada tanggal 7 November 2022

Berikut ini daftar lima tokoh yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional di tahun 2022:

Dr dr HR Soeharto (Jawa Tengah)KGPAA Paku Alam VIII (Daerah Istimewa Yogyakarta)dr R Rubini Natawisastra (Kalimantan Barat)H Salahuddin bin Talabuddin (Maluku Utara)KH Ahmad Sanusi (Jawa Barat).Alasan KGPAA Paku Alam VIII Bergelar Pahlawan Nasional

Bukan tanpa alasan pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada KGPAA Paku Alam VIII bersama empat tokoh lainnya. Nama-nama itu dipilih berdasarkan usulan masyarakat yang dinilai telah turut berjasa dalam perjuangan mendirikan NKRI.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Menko Polhukam Mahfud Md selaku Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/11). Mahfud menjelaskan kelima tokoh itu telah melalui sejumlah proses seleksi, termasuk KGPAA Paku Alam VIII.

Alasan Paku Alam VIII mendapat gelar Pahlawan Nasional di tahun 2022 ini adalah karena beberapa jasa almarhum KGPAA Paku Alam VIII yang telah diberikan antara lain bersama Sultan Hamengkubowono IX dari Keraton Yogyakarta mengintegrasikan diri pada awal kemerdekaan Republik Indonesia sehingga NKRI menjadi utuh hingga saat ini.

"Sehari sesudah (kemerdekaan) itu beliau menyatakan bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kemudian Yogyakarta menjadi ibu kota yang kedua dari Republik ketika terjadi agresi Belanda pada tahun 1946," pungkas Mahfud.

(wia/imk)

Sentimen: positif (80%)