Sentimen
Negatif (66%)
3 Nov 2022 : 13.36
Informasi Tambahan

Kasus: HAM

Komnas HAM Usul ke Presiden: Bekukan PSSI

3 Nov 2022 : 20.36 Views 2

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Nasional

Komnas HAM Usul ke Presiden: Bekukan PSSI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komnas HAM merekomendasikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggandeng FIFA untuk membekukan seluruh aktivitas PSSI dan permainan sepak bola tanah air.

Pasalnya Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyampaikan berdasarkan hasil investigasi dalam tragedi kemanusiaan Kanjuruhan, nihil adanya standarisasi terkait penyelenggaraan pertandingan sepak bola.

Komnas HAM mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar dapat membekukan aktivitas PSSI jika dalam kurun waktu tiga bulan ke depan, tidak ada respons untuk memperbaiki secara menyeluruh lisensi para penyelenggara pertandingan.

"Jadi kalau dalam waktu tiga bulan itu tidak bisa diperbaiki secara menyeluruh, kami merekomendasikan kepada Pak Presiden menggandeng FIFA untuk membekukan seluruh aktivitas PSSI," kata Anam saat menyerahkan hasil investigasi ke Menko Polhukam Mahfud MD, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, seperti dikutip dari live streaming Kompas TV, Kamis (3/11/2022).

Presiden sendiri kata Anam juga telah mengajak FIFA untuk melakukan monitoring standarisasi instrumen, di mana setiap penyelenggara pertandingan harus mengantongi lisensi resmi.

Pembekuan PSSI dimaksudkan agar terciptanya gelaran pertandingan yang punya standarisasi dan profesional. Sebab lisensi dan sertifikasi jadi salah satu tulang punggung terciptanya profesionalitas.

Baca juga: Komnas HAM: Tata Kelola Sepak Bola Tanah Air Tak Berlandaskan Prinsip Taat Hukumnya Sendiri

"Kalau dalam tiga bulan tidak dilaksanakan atau respons untuk memperbaiki lisensi orang penyelenggara pertandingan ini tidak memiliki kapabilitas dan teruji, kami merekomendasikan untuk PSSI dibekukan seluruh permainannya," jelas Anam.

"Di gagasan dasar FIFA ini kan pertandingan adalah sesuatu dalam kondisi normal, bahagia dan sehat. Kalau membuat 135 orang mati, dan kekerasan di berbagai tempat, bahagianya hilang sehatnya juga hilang," tutup dia.

Sentimen: negatif (66%)