Sentimen
Netral (65%)
3 Nov 2022 : 10.15
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Ambon

Tokoh Terkait

Perebutan Benteng Victoria di Ambon

3 Nov 2022 : 17.15 Views 2

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Politik

Perebutan Benteng Victoria di Ambon

Benteng Nieuw Victoria atau disebut juga Benteng Victoria di Ambon, Provinsi Maluk dibangun oleh Portugis pada tahun 1575. (foto: wikipedia)

Elshinta.com - Peristiwa ini dipicu adanya deklarasi Republik Maluku Selatan yang dipimpinan DR Robert Steven Soumokil pada 25 April 1950. Sejak saat itu, Presiden Soekarno memerintahkan operasi militer untuk tetap menyatukan Maluku bagian dari Indonesia. 

Setelah mendarat dan mengepung Ambon, terjadi pertempuran terjadi dalam rangka merebut Benteng Nieuw Victoria pada 3 November 1950. Pada akhirnya, tentara Indonesia bisa menguasai Benteng Nieuw Victoria Ambon, dan Republik Maluku Selatan akhirnya berhasil digulingkan.

Benteng Nieuw Victoria atau disebut juga Benteng Victoria berada di Desa Uritetu, Kecamatan Sirimau, Ambon, Provinsi Maluku.

Baca juga 3 November 1950: Perebutan Benteng Victoria dari golongan separatis

Benteng Nieuw Victoria, dibangun oleh Portugis pada tahun 1575 dan pada awalnya diberi nama Nossa Senhora da Anunciada. Nama ini berkaitan dengan waktu peletakan batu pertama yang bertepatan dengan Hari Kenaikan Isa Almasih (‘Anunciada’). Pada tahun 1605, benteng ini direbut oleh Belanda di bawah pimpinan Laksamana Steven van der Hagen dan diganti namanya menjadi Victoria. Akibat renovasi yang berulang dan berat karena bencana gempa bumi, benteng ini kemudian diberi nama baru ‘Nieuw Victoria’.

Benteng Nieuw Victoria yang pada awalnya dibuat oleh Portugis tersebut dibangun dengan menggunakan perpaduan batu bata, kapur, dan batu alam. Ada dua pintu sebagai akses keluar dan masuk ke benteng, satu pintu menghadap ke laut dan satu pintu lainnya menghadap ke darat. Pada peta lama, pintu yang menghadap ke laut tersebut tegak lurus dengan dermaga. Keberadaan dermaga sangat penting kala itu karena berfungsi sebagai tempat bongkar dan muat rempah-rempah yang akan diekspor hingga ke pasar Eropa.

Sumber: timesindonesia.co.id

Sentimen: netral (65.3%)