INDOZONE.ID - Semua perusahaan di dunia tentu mencari untung dari penjualan produknya. Tapi tidak dengan Microsoft, mereka rugi Rp1,5 juta sampai Rp3,1 juta dari tiap penjualan Xbox Series. Kok bisa?

CEO Microsoft Gaming, Phil Spencer menjelaskan alasan di balik kerugian itu. Menurutnya, hal itu dikarenakan subsidi biaya produksi dari perusahaan. Microsoft berharap kerugian ini tertutupi dari belanja pemain di Xbox Game Pass.

Spencer mengaku, Microsoft tak yakin mereka bisa mengendalikan harga game atau konsol di masa mendatang.

Baca Juga: EA Sports Umumkan Tanggal Rilis Mode World Cup di FIFA 23

"Kami telah menahan harga konsol kami, kami telah menahan harga game dan langganan kami. Saya tidak berpikir kita akan bisa melakukan itu selamanya. Saya pikir pada titik tertentu kami harus menaikkan harga untuk hal-hal tertentu, tetapi memasuki liburan ini kami pikir penting untuk mempertahankan harga," ucapnya.

Apa yang disampaikan Spencer ini bisa jadi sinyal keras Microsoft untuk menaikkan harga game atau konsol di masa mendatang. Tapi dipastikan harga tetap stabil sampai akhir 2022.

Baca Juga: Tenang, Microsoft Pastikan Call of Duty Akan Tetap Ada di PlayStation

Kenaikan harga di masa mendatang ini bisa jadi karena tekanan ekonomi. Apabila kenaikan harga benar-benar terjadi, maka akan berpengaruh pada tarif berlangganan Xbox Game Pass dan penjualan konsol Xbox Series serta game fisik. 

Artikel Menarik Lainnya: