Krjogja.com - Starcross, brand clothing dan apparel asli Jogja bakal menggelar Wild Ground Festival (WGF), sebuah acara musik dan komunitas kreatif di Lapangan Nandi Candi Prambanan pada 27 November 2022. Ini adalah salah satu festival musik terbesar di Jogja yang dikonsep 'family friendly' dan menggabungkan antara band ternama luar dan dalam negeri dengan musisi dan band lokal yang juga turut menghadirkan beberapa komunitas-komunitas Jogja.

Terkait dengan beberapa kejadian 'tak mengenakkan' yang dialami beberapa event musik belakangan ini, WGF memberi tekanan tentang pentingnya mitigasi. Di mana event ini berupaya meredam risiko dengan cuaca yang kurang bersahabat. Selain itu mereka juga melakukan perencanaan penanggulangan, dan sebagainya.

"Bisa dikatakan, kami sudah mengambil upaya pencegahan sebelum sesuatu yang mungkin terjadi dan tentu saja dengan penanganan yang tepat dengan dukungan tim profesional kami. Sehingga pertunjukkan nanti akan aman dan lancar," terang Weimpy Andari selaku founder Starcross dalam jumpa media, Senin (31/10/2022).

Hadir dalam konferensi pers tersebut, Singgih Raharjo (Kepala Dinas Pariwisata DIY) Aan Fikriyan (Pegiat Jogja Festivals) dan Aga (personel Skandal Band). Dijelaskan Weimpy, Neck Deep band pop punk asal Wales, Inggris akan menjadi bintang utama di festival ini.

Selain itu juga bakal dimeriahkan performa dari Reality Club, The Adams, Rocket Rockers, dan White Shoes and The Couples Company. Sedang line up dari Jogja ada Skandal, Mario Zwinkle, Grrl Gang, Prontaxan, dan Shaggydog.

Dikatakan, acara ini tidak hanya sebuah festival musik, namun juga menyajikan pengalaman dan kolaborasi dari komunitas Jogja; Talkshow & Podcast (Youth Field) - Workshop Live Printing (Wild Youth) - Live cooking dan ragam kuliner (Wild Garden) - Skate school and Fun Games (Skate).

Pengunjung juga akan mendapatkan pengalaman berbelanja dari booth merchandise dari Starcross, Saint Barkley (footwear brand), Ren Florist (flower bucket dan fest kit) juga aktivitas permainan menarik dari Starcross dan Skate School for Kids.

Starcross sebagai penyelenggara adalah bisnis clothing dan apparel pertama yang menggelar festival musik dan komunitas lokal sebesar ini. Weimpy menyatakan bahwa WGF adalah salah satu usaha terus merawat ekosistem kreatif di Jogja.

“Industri Starcross tumbuh kembang di Jogja selama 18 tahun di lingkungan kreatif anak muda Jogja, kami ingin membuat wadah sebuah pagelaran festival yg mewadahi Jogja dengan fokus merawat ekosistem dengan baik. Karena industri kami tumbuh bersama komunitas kreatif yg ada di Jogja termasuk kami (Starcross) di dalamnya, prinsip kami bukan cuma menjual produk tapi kami ikut memberi warna dan mendorong dalam pergerakan independent kreatif di Jogja. Jadi selama ini kami sebenarnya banyak aktivasi dalam medium kecil dengan teman-teman komunitas kreatif di Jogja seperti skateboard, kompetisi desain, dan tentunya pertunjukan musik dan kolaborasi dengan brand lain. Akhirnya kami mewujudkan salah satu keinginan terbesar kami selama ini, menggelar sebuah festival musik besar yang bisa menjadi kebanggaan Jogja, Wild Ground Festival,” ujar Weimpy.

Lalu bagaimana konsep dan pengalaman yang akan disajikan ke pengunjung? Dari pilihan bintang utama, Neck Deep, pihak Starcross ingin menyajikan sebuah festival musik yang berbeda dari festival musik kebanyakan.

Neck Deep, kelompok pop punk dari Inggris
© 2022 krjogja.com/Dokumen Kapanlagi.com

“Saat ini kebanyakan musik festival bertemakan folks maupun Jazz, sementara di Wild Ground Festival, kami ingin menghadirkan energi yang lebih berwarna. Dari pemilihan Neck Deep, selain mereka adalah band pop punk kesukaan saya pribadi, Neck Deep mewakili energi anak muda, sesuai dengan tagline Starcross sendiri “wild youth”. Jadilah pribadi yang ekspresif dan nikmatilah hidup penuh warna, silahkan “get wild” tapi tetap bertanggung jawab. Itu sebenarnya semangat dari event ini,” tambahnya.

Untuk pengalaman yang akan pengunjung dapatkan, Starcross meramu Wild Ground Festival sebagai event yang ramah untuk keluarga, jadi bukan sebuah event yang akan “brutal” tapi selain musik, ada permainan-permainan menarik dan juga insight dari sesi podcast dan workshop, dengan tema yang masih di seputar industri kreatif.

Target pengunjung untuk acara ini sekitar 4000 pengunjung. Dan saat ini tiket sudah terjual lebih dari 3500 tiket, dan pihak Starcross yakin hingga 27 November nanti target pengunjung akan terpenuhi.

“Karena Jogja sendiri juga merindukan event besar yang mengakomodir komunitas lokal Jogja, nyaman dan aman didatangi bersama keluarga juga menikmati musik dan aktivitas penuh warna. Ditambah lagi kami memilih venue Candi Prambanan. Semua elemen itu kami yakini akan menarik warga Jogja dan sekitarnya tapi juga pengunjung dari luar kota,” pungkasnya. (*)