AKURAT.CO, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menegaskan akan kembali mengevaluasi kinerja Transjakarta. Evaluasi itu buntut kasus kecelakaan maut bus transjakarta di Jalan Kebon Sirih yang menewaskan seorang Lansia berusia 62 tahun pada Jumat lalu, (28/10/2022). 

"Memang ke depan yang akan dilakukan antara lain adalah tentu para pengemudi itu selain SOP nya jelas bagaimana mereka bisa dinyatakan siap operasi. Sekarang sudah ada general checkup secara rutin, juga tentunya akan dilakukan semacam pendidikan pelatihan penyebaran sehingga dari sisi keahliannya mengemudi itu terus terjaga," katanya kepada wartawan di Balaikota, Selasa (1/11/2022). 

Terkait kasus kecelakaan di Jalan Kebon Sirih itu, saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Pihaknya juga telah memberi sanksi larangan mengemudi bagi sopir bus yang menabrak Lansia tersebut. 

"Bagi pramudi yang bersangkutan sementara diskors, itu merupakan ketentuan yang diatur dalam standar pelayanan yang tentu setelah kejadian ini dilakukan penyelidikan oleh kepolisian, hasilnya seperti apa itu tentu yamg kami tindak lanjuti," katanya. 

Selain memberi sanksi kepada sopir bus, pihaknya juga memberi sanksi tegas kepada operator Transjakarta pemilik armada yang menabrak itu. Sanksinya berupa pemotongan panjang pelayanan busnya. Sehingga berpengaruh terhadap pendapatan mereka. 

Mata rantai sanksi itu juga diberikan kepada PT Transjakarta. Dia memastikan kecelakaan TJ akan berpengaruh terhadap penilaian pemerintah DKI terhadap permohonan subsidi. 

"Sanksinya tentu ada kepada operator TJ ada pemotongan kilometer dan kami dari Dishub juga akan melakukan pengurangan terhadap pencapaian standar pelayanan minimum yang berkonsekuensi pemotongan juga besaran public service obligation (PSO) yang nantinya akan diajukan oleh TJ," ungkapnya. []