Sentimen
Positif (99%)
2 Nov 2022 : 22.14
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jati, Yogyakarta, Magelang

Kasus: stunting, KKN

Tokoh Terkait

Program KKNT Gong Ceting, Mahasiswa UAA Gelar Penyuluhan di SMPN3 Satu Atap Ngablak

3 Nov 2022 : 05.14 Views 2

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Program KKNT Gong Ceting, Mahasiswa UAA Gelar Penyuluhan di SMPN3 Satu Atap Ngablak

Krjogja.com - MAGELANG - Mahasiswa Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata Tematik Gotong Royong Cegah Stunting (KKN-T Gong Ceting) di desa Magersari Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang turut berpartisipasi dalam kegiatan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi dan Kenakalan Remaja dengan tema “Generasi Hebat Diawali Dengan Tubuh dan Jiwa yang Sehat” di SMPN 3 Satu Atap Ngablak. Dalam kegiatan ini, sembilan mahasiswa peserta KKN-T Gong Ceting bertugas sebagai fasilitator kegiatan untuk membantu upaya meningkatkan kepedulian remaja terhadap kesehatan reproduksi serta meningkatkan kualitas generasi bangsa melalui pencegahan pergaulan bebas di kalangan remaja yang dapat merusak karakter dan jati diri generasi penerus bangsa.

Kegiatan penyuluhan ini bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Magelang, Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Magelang, Balai Penyuluhan KB Kecamatan Ngablak, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Kegiatan ini diikuti oleh 33 siswa dan siswi SMPN 3 Satu Atao Ngablak serta 10 orang remaja sebagai perwakilan dari Desa Magersari.

Materi yang disampaikan dalam acara penyuluhan tersebut adalah Masalah Kesehatan Reproduksi dan Kenakalan pada remaja. Sebelum penyampaian materi dimulai, diberikan motivasi dan edukasi dari pihak BPKB PPPA Kecamatan Ngablak dan DPRD Kabupaten Magelang, dalam motivasi tersebut peserta penyuluhan dihimbau agar tidak terjurumus kedalam kenakalan remaja.

Sugeng Riyadi selaku pemateri dalam acara penyuluhan memberikan pesan kepada peserta penyuluhan yaitu “Jaga Hasrat Seksualmu!!!, Katakan Tidak Untuk Berhubungan Seks Sebelum Menikah!!!, Lebih Baik Tidak Berpacaran Dulu Sebelum Dewasa”. Sebab Menikah di usia muda memiliki potensi lebih besar untuk gagal (cerai) karena ketidaksiapan mental dalam menghadapi dinamika rumah tangga dan tanggungjawab atas peran masing-masing seperti dalam mengurus atau mengatur rumah tangga, mencukupi ekonomi keluarga dan mengasuh atau mendidik anak. Beliau juga berharap, anak muda dapat memanfaatkan masa mudanya untuk dapat mengeksplor pengalaman positif.

"Bakal banyak sekali risiko yang akan dihadapi juga oleh anak muda zaman sekarang yaitu menikah terlalu cepat seperti permasalahan ekonomi, mental yang belum matang, kedewasaan ketika menghadapi masalah," ujar Sugeng Riyadi menambahkan.

Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dari Dinsos Kabupaten Magelang, DPRD kabupaten Magelang, dan BPKB Kecamatan Ngablak, serta BKKBN Magelang terhadap anak muda. Penyuluhan ini tidak hanya memberikan edukasi saja akan tetapi ada kegiatan learning is fun. Kegiatan learning is fun dipandu oleh mahasiswa KKN T Gong Ceting Universitas Alma Ata dan dilakukan bersama-sama dengan peserta penyuluhan. 'Learning is fun' membantu peserta agar lebih memahami materi yang disampaikan narasumber melalui permainan yang mengedukasi.

"Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada generasi muda untuk tidak mudah tergiur untuk menikah di usia muda tanpa memiliki persiapan yang matang karena hal tersebut juga dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan risiko bertambahnya kasus stunting yang akan mengancam ketahanan bangsa. Untuk melahirkan anak yang tidak berpotensi mengalami stunting, calon orangtua terutama perempuan sebagai calon ibu harus memperhatikan status gizinya agar tidak mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK), tidak mengalami anemia dan memiliki kebiasaan makan dengan gizi yang seimbang," jelas Pramitha Sari, S.Gz, RD, M.H.Kes. selaku dosen Program Studi Ilmu Gizi Universitas Alma Ata.(*)

Sentimen: positif (99.9%)