Sentimen
Positif (97%)
2 Nov 2022 : 21.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali, Bantul

Kasus: covid-19

Bantul Kekurangan Stok Lele, Bupati: Ini Peluang Bisnis!

3 Nov 2022 : 04.20 Views 2

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Bantul Kekurangan Stok Lele, Bupati: Ini Peluang Bisnis!

Harianjogja.com, BANTUL – Konsumsi ikan lele di Bantul cukup tinggi hingga mencapai tujuh ton dalam sehari. Konsumsi itu didominasi oleh kebutuhan warung kuliner.

Sayangnya, pasokan ikan lele dari Bantul baru mampu mencapai 1-2 ton dalam sehari, sehingga sisanya dipasok dari luar Bumi Projotamansari.

"Untuk memenuhi kebutuhan lele, harus didatangkan dari luar Bantul bahkan luar DIY seperti Boyolali atau daerah lainnya di Jawa Tengah,"kata Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, saat panen ikan lele di Omah Lele di Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Bantul, Rabu (2/11/2022)

PROMOTED:  Presidensi G20 Indonesia, Momentum Pulihkan Dunia dari Krisis Global

Minimnya pasokan ikan lele di Bantul seharusnya menjadi peluang besar bagi warga Bantul untuk membudidayakan ikan lele karena pasar terbuka lebar. Itulah sebabnya, pihaknya melalui Dinas Kelautan dan Perikanan meminta untuk untuk mendampingi warga dalam budidaya ikan lele.

BACA JUGA: Pemeriksaan Batuk di Puskesmas Sewon Bantul Naik Drastis, Covid?

Halim mengakui untuk budidaya ikan lele dalam jumlah kecil banyak yang merugi karena ketergantungan akan pelet yang terkadang naik terus sehingga tidak mampu menutup biaya modal dan perawatan. "Ya pasti kalau pakan masih tergantung pabrik, tidak menggunakan teknologi pasti banyak ruginya," ujarnya.

Akan tetapi untuk skala besar bisa menguntungkan. Salah satunya dilakukan oleh Omah Lele yang mampu membudidayakan ikan lele di 270 kolam terpal yang dikelola oleh 24 orang.

Setiap harinya Omah Lele mampu panen dengan nilai Rp30 juta dan dikurangi biaya operasional seperti pakan masih mendapatkan laba bersih Rp12 juta.

Jika satu bulan maka perputaran uang mencapai Rp300 juta sehingga sangat efisien dan menguntungkan, "Dengan usaha skala besar dengan dukungan teknologi maka akan sangat menguntungkan pembudi daya ikan lele," paparnya.

Sementara itu, pengelola Omah Lele, Tri Wibowo mengatakan Omah Lele menebar bibit ikan lele pada Juli 2022 yang lalu dengan usia panen lele 2,5 bulan sehingga sudah beberapa kali melakukan panen lele. Harga di pasaran ikan lele sekitar Rp20.500 per kilogram.

Selain pembesaran, pihaknya juga melakukan pemijahan telur lele sendiri sehingga bisa mengurangi pengeluaran untuk pembelian bibit lele. Untuk menjaga kualitas ikan lele pihaknya tetap mengandalkan pakan pabrikan dan obat-obatan untuk menghalau penyakit yang menyerang ikan lele terutama di masa pancaroba.

"Biasanya pada masa pancaroba ikan lele bisa diserang hama. Namun kalau musim kemarau atau musim hujan sekalian lele akan aman dari hama jamur," ujar Tri.

Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Bantul, Istriyani mengakui peluang bisnis budi daya ikan lele masih terbuka lebar karena selama ini pasokan ikan lele sebagian besar dari Boyolali.

Tidak hanya Bantul tetapi secara umum di DIY juga didatangkan dari Boyolali. Bahkan pemasok ikan lele dari Boyolali ke DIY sebanyak 15-20 ton termasuk dipasok ke Bantul.

Menurutnya, budi daya ikan lele memang butuh mental yang kuat karena serangan hama dan juga butuh modal. Untuk itu, pihaknya sudah menyosialisasikan serta melakukan pendampingan para pembudi daya ikan di Bantul agar bekerja sama dengan Omah Lele dalam hal pembibitan dan pembesaran. Bahkan Omah Lele siap menampung hasil panen selama proses pembesarannya sesuai yang diharapkan.

"Omah lele menjadi salah satu percontohan budi daya ikan lele di Bantul. Pembudi daya ikan lele lainnya kita arahkan untuk menjalin kerjasama dalam bidang perawatan, pemasaran hingga pemanfaatan teknologi dengan Omah Lele," katanya.

Pemanfaatan teknologi yang dimaksud adalah air mengalir dan berputar sehingga kotoran pakan langsung terbuang dari tengah kolam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sentimen: positif (97%)