Sentimen
Positif (76%)
1 Nov 2022 : 10.20

Pemerintah Singgung Kesadaran Dunia Industri Anggap Biaya Uji Kompetensi Beban

1 Nov 2022 : 10.20 Views 2

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

Pemerintah Singgung Kesadaran Dunia Industri Anggap Biaya Uji Kompetensi Beban

MerahPutih.com - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah memfasilitasi sebanyak 33.136 orang untuk mendapatkan sertifikat kompetensi.

Pada tahun 2022, jumlah fasilitasi diberikan kepada 1.572 orang tenaga kerja industri yang mencakup sektor industri otomotif, elektronika, logam, mesin, tekstil dan produk tekstil, animasi atau kreatif, serta wirausaha industri.

Baca Juga:

Kualitas SDM Masih Kalah Saing dengan Infrastruktur di 3 Tahun Jokowi-Ma'ruf

Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan menerangkan, adanya sertifikasi kompetensi dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja di sektor industri.

"Dengan demikian, diharapkan dapat memacu produktivitas dan inovasi sektor industri sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.

Ia memperkirakan, kebutuhan tenaga kerja sektor industri pada 2024 sebesar 20,21 juta orang, atau bertambah rata-rata sekitar 682 ribu pekerja per tahun selama periode tahun 2021-2024.

Data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi kenaikan total tenaga kerja sektor industri hingga bulan Februari 2022 menjadi 18,64 juta orang, dibanding periode Februari 2021 dengan jumlah 17,73 juta orang.

Ia menyebut, sertifikasi kompetensi dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia dan sekaligus meningkatkan penghargaan perusahaan kepada tenaga kerja atas kepemilikan kompetensi tertentu.

Sertifikasi kompetensi, kata ia, dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan SDM pada perusahaan, baik dalam penerimaan tenaga kerja, penempatan ataupun pengembangan karier pegawai.

"Kami menyadari bahwa kesadaran akan kepemilikan sertifikat kompetensi bagi tenaga kerja industri saat ini masih perlu terus dikembangkan. Biaya uji kompetensi bagi sebagian kalangan masih dianggap sebagai beban daripada sebuah investasi," katanya. (Asp)

Baca Juga:

Punya Rumah Sakit Jiwa Tapi Jabar Kekurangan SDM Penanganan ODGJ

Sentimen: positif (76.2%)