PIKIRAN RAKYAT - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baru-baru ini melakukan pertemuan yang membahas solusi mengatasi krisis global.

Bertemakan krisis global, SBY berkumpul dalam pertemuan bersama para mantan kepala negara yang tergabung dalam Club de Madrid (CdM) di Berlin, Jerman.

Dalam pertemuan itu, SBY mengajak para mantan kepala negara untuk kerja sama mengatasi krisis global yang dikhawatirkan terjadi tahun depan.

"Kita pernah melakukan hal ini sebelumnya pada tahun 2008. Ketika dunia dilanda krisis keuangan global, negara-negara G20 berhasil menyelesaikan masalah dengan bekerja sama, bahu-membahu," ujar SBY menguraikan penjelasan.

Baca Juga: Cek BPOM, Menko PMK Minta Kasus Gagal Ginjal Akut Segera Terbuka

Diketahui, krisis global yang terjadi pada tahun 2008 berhasil diatasi dengan kerja sama yang erat antar negara anggota G20 saat itu.

Di masa dekarang, dunia dihadapkan dengan tiga krisis sekaligus, yakni perang Rusia-Ukraina, ancaman resesi ekonomi, dan perubahan iklim.

Dengan tiga krisis itu, SBY meminta para pemimpin dunia menjawab tiga pertanyaan besar di masa sekarang.

Mulai dari krisis multidimensi, ruang kerja sama antar-bangsa, hingga tatanan dunia abad ke-21.

Baca Juga: Jaksa Minta Majelis Hakim Tolak Seluruh Eksepsi Arif Rahman di Kasus Brigadir J

Untuk itu, SBY menekankan bahwa para mantan pemimpin dunia harus ikut serta menawarkan gagasan dalam mengatasi ancaman krisis global.

Berdasarkan kewajiban moral, SBY mengajak para mantan pemimpin dunia menyampaikan gagasan pada G20, Dewan Keamanan PBB, dan para pemimpin dunia saat ini.

"Dengan niat baik, kita memiliki kewajiban moral untuk menawarkan gagasan-gagasan konstruktif, yang mungkin kita sarankan kepada G20, Dewan Keamanan PBB, dan para pemimpin dunia yang sekarang berkuasa," ujar SBY menegaskan.

Sementara itu, perkumpulan para mantan pemimpin dunia yang tergabung dalam Club de Madrid, ternyata mendapat sambutan dan apresiasi dari Sekjen PBB Antonio Guterres.***