Sentimen
Negatif (72%)
2 Nov 2022 : 17.50

Buntut Kasus Gagal Ginjal Akut, BPOM Segel Pabrik 2 Perusahaan Pembuat Obat Sirop

3 Nov 2022 : 00.50 Views 3

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Buntut Kasus Gagal Ginjal Akut, BPOM Segel Pabrik 2 Perusahaan Pembuat Obat Sirop

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyegel dua produsen obat sirup yang diduga sebagai penyebab melonjaknya kasus gagal ginjal akut pada anak.

Kedua perusahaan itu adalah PT Yarindo Farmatama dan PT Universal Pharmaceutical.

Direktur Tindak Pidana Tertentu (Ditipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Pipit Rismanto menyatakan pihaknya telah membantu BPOM untuk menyegel dua perusahaan itu.

“Ya nanti itu memang saat ini sudah melakukan penyegelan dari BPOM. Tapi kami juga melakukan pendalaman membantu BPOM. Untuk masalah di perusahaan silakan nanti komunikasikan dengan BPOM,” kata Pipit di Mabes Polri, Senin, (31/10).

Sebelum itu BPOM, telah merilis produsen-produsen obat sirup yang diduga mengandung bahan berbahaya Etilen Glikol (EG), Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol Butil Eter (EGBE).

Kelima obat sirup itu diantaranya, Termorex Sirup (obat demam) produksi PT Konimex, Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu) produksi PT Yarindo Farmatama, dan Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Demam Sirup (obat demam) serta Unibebi Demam Drops (obat demam) produksi Universal Pharmaceutical Industries.

Kementerian Kesehatan menyatakan kandungan bahan berbahaya itu sebagai penyebab kasus gagal ginjal akut pada anak.

Tercatat hingga pekan lalu, Kemenkes menyatakan jumlah pasien gangguan ginal berjumlah 245 orang yang tersebar di 27 provinsi.

Dari jumlah itu, 141 pasien meninggal dunia, 66 pasien dirawat, dan 38 pasien sembuh.

Untuk menangani kasus ini, Kementerian Kesehatan telah mendatangkan obat Fomepizole dari Singapura dan Australia.

Sebanyak 200 vial Fomepizole sumbangan dari perusahaan Jepang PT Takeda Indonesia, juga telah tiba di tanah air pada akhir pekan kemarin.

(Erfyansyah/fajar)

Sentimen: negatif (72.7%)