Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunungkidul
Kasus: stunting
Tokoh Terkait
Duh, Warga Gunungkidul Masih Enggan Makan Ikan
Harianjogja.com Jenis Media: News
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Antusias warga Gunungkidul untuk makan ikan dinilai masih rendah. Hal ini terlihat dari tingkat konsumsi yang masih di bawah rata-rata nasional.
Data dari Dinas Kelauatan dan Perikanan Gunungkidul di 2021, angka konsumsi ikan secara nasional sebesar 55,37 kilogram per kapita. Adapun capaian di Gunungkidul baru di kisaran 27,5 kilogram.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Krisna Berlian mengatakan, ikan memiliki tingkat gizi yang baik sehingga dapat membantu untuk mencegah stunting dan mencerdaskan anak. Meski demikian, ia mengakui tingkat konsumsi warga Gunungkidul masih tergolong rendah.
PROMOTED: Presidensi G20 Indonesia, Momentum Pulihkan Dunia dari Krisis Global
“Kita masih dibawah rata-rata nasional karena posisinya baru 27,5 kilogram per kapita. Sedangkan di seluruh Indonesia sudah mencapai 55,37 kilogram per kapita,” kata Krisna kepada wartawan, Rabu (2/10/2022).
. Keren! Film Produksi Disbud Kota Jogja Ini Tayang di Ajang Ubud Writers & Readers Festival
Dia menjelaskan, Pemerintah Pusat di tahun ini menargetkan angka konsumsi ikan meningkat dari 55,37 kilogram menjadi 59,53 kilogram per kapita. Untuk Gunungkidul, Krisna tidak mematok target khusus karena hanya ingin mendekati target secara nasional.
“Makanya gerakan gemar makan ikan akan terus digalakkan. Kemarin [Selasa 1/11/2022] diselenggarakan di SD Nanas di Kapanewon Purwosari,” kata mantan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan ini.
Dia menambahkan, kampanye gemar makan ikan tidak hanya menyasar ke sekolah-sekolah. Pasalnya, program yang sama juga dilakukan ke posyandu hingga para lansia,” ungkapnya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Wahid Supriyadi. Menurut dia, kampanye gemar makan ikan terus digalakkan.
Adapun kampanye digelar sejumlah sekolah. Selain itu juga ada sosialisasi pengelolaan perikanan darat ke empat SMA/SMK di Gunungkidul.
“Kami juga akan menebar benih ikan di 20 telaga di Gunungkidul. Harapannya dengan tingkat populasi meningkat, maka hasilnya bisa bermanfaat untuk memenuhi konsumsi warga sekitar,” katanya.
Dia menjelaskan, hasil tangkapan ikan, baik laut maupun darat terus meningkat setiap tahunnya. Sebagai gambaran di 2020, jumlah tangkapan mencapai 3.546,8 ton.
Hasil Tangkapan Naik
Adapun di 2021 naik menjadi 3.984,1 ton dalam setahun. Hasil tangkapan perikanan laut tersebar di beberapa kapanewon seperti Girisubo, Panggang, Purwosari, Tepus, Tanjungsari dan Saptosari. Sedangkan perikanan darat berada di Kapanewon Paliyan, Panggang, Semin, Patuk dan lain sebagainya.
“Untuk saat ini Kapanewon Girisubo penyumbang hasil tangkapan terbesar. Hal itu tak lepas adanya Pelabuhan Sadeng di kawasan tersebut,” kata Wahid
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, potensi ikan di Gunungkidul sangat besar. Hal ini tak lepas dari keberadaan garis pantai yang panjangnya mencapai 78 kilometer.
“Potensinya tidak hanya di laut, tapi juga di darat karena Gunungkidul merupakan wilayah terluas di DIY,” katanya.
Sunaryanta berharap potensi ini dapat dikelola dengan baik. Selain upaya meningkatkan kesejahteraan bagi nelayan, juga dioptimalkan untuk peningkatakan kecerdasan masyarakat, khususnya anak-anak.
“Ikan memiliki kandungan gizi yang baik. Jadi, kampanye gemar makan ikan harus terus digiatkan untuk mencetak generasi muda berprestasi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sentimen: positif (95.5%)