Sentimen
Negatif (99%)
2 Nov 2022 : 16.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Seoul

Itaewon Ingatkan Tragedi Kanjuruhan, Jangan Lakukan Ini dalam Kerumunan

2 Nov 2022 : 16.05 Views 3

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Itaewon Ingatkan Tragedi Kanjuruhan, Jangan Lakukan Ini dalam Kerumunan

Krjogja.com - Seoul - Tragedi jatuhnya korban jiwa akibat kerumunan massal di Itaewon Korea Selatan, Sabtu (29/10) mengakibatkan sedikitnya 154 kematian. Ini seharusnya dapat dihindari dan mungkin dicegah dengan lebih banyak kesadaran akan pengendalian massa, kata para ahli setelah tragedi itu.

Setiap gerakan kecil di tepi kerumunan padat di sepanjang gang selebar 4 meter bisa menyebabkan seluruh kerumunan berjatuhan, kata profesor tamu di University of Suffolk Keith Still.

“Sayangnya, dalam situasi seperti itu, ketika kerumunan orang berjatuhan, orang-orang kemudian mencoba untuk bangun, lengan dan kaki terpelintir,” kata Prof Still kepada Asia Tonight dari CNA pada hari Minggu, sehari setelah kejadian seperti dikutip dari Liputan6.com.

Dia menambahkan bahwa dibutuhkan sekitar 30 detik untuk menyetop suplai darah ke otak, sehingga menyebabkan orang kehilangan kesadaran, dan asfiksia terjadi dalam waktu empat hingga enam menit.

“Kamu benar-benar seperti mati lemas. Ini mengerikan dan lingkungan seperti ini adalah tipikal bagaimana situasi ini mengakibatkan kematian massal,” kata Prof Still, yang memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman dalam keselamatan kerumunan dan analisis risiko kerumunan.

Para pengunjung pesta telah berkumpul untuk merayakan Halloween di bar, klub malam, dan restoran Itaewon, di mana pesta pora secara rutin tumpah ke jalan-jalan yang sempit dan sering kali curam.

Efek dari ratusan ribu orang dalam ruang terbatas membuat kerumunan bertindak “seperti cairan”, kata Dr Milad Haghani dari University of New South Wales di Australia.

“Ketika kerumunan mencapai tingkat kepadatan kritis itu, tidak ada individu dalam kerumunan yang pada dasarnya bertanggung jawab atas tindakan atau gerakan mereka … Tidak ada orang yang dapat memutuskan ke mana harus pergi atau bagaimana harus bereaksi,” kata dosen senior di Sekolah Sipil dan Teknik Lingkungan.

“Dalam keadaan tertentu itu, setiap momen ketidakstabilan atau turbulensi di satu tempat di kerumunan dapat menyebar melalui kerumunan dan orang-orang tidak akan bisa … menghentikannya.”

Berbicara kepada CNA's Asia First pada hari Senin, Dr Haghani mengatakan ketika itu terjadi, "sangat sedikit atau hampir tidak ada yang bisa dilakukan orang yang berada dalam kerumunan".

Biasanya, delapan hingga sembilan orang dapat dengan mudah masuk ke dalam 1 meter persegi, katanya.

Sentimen: negatif (99.1%)