AKURAT.CO Kekalahan Presiden Jair Bolsonaro dalam pemilihan umum (pemilu) Brasil tidak hanya memicu kegembiraan bagi banyak warga, tetapi juga protes dari para pendukungnya. 

Emosi karena presidennya kalah, para pendukung Bolsonaro memutuskan untuk memblokade jalan-jalan di seluruh negeri. 

Sebagaimana diwartakan BBC, para pengemudi truk yang setia kepada Bolsonaro memblokir jalan di semua wilayah, kecuali dua negara bagian. Aksi ini tak ayal menyebabkan keruwetan, dengan gangguan cukup besar hingga memengaruhi rantai pasokan makanan.

Bolsonaro, yang sebelumnya telah kalah dalam jajak pendapat, tertinggal dari saingannya, mantan Presiden Brasil berhaluan kiri, Luiz Inacio Lula da Silva. Dengan semua suara yang dihitung, Lula berhasil meraup 50,9 persen suara sah, sedangkan Bolsonaro kalah tipis dengan 49,1 persen suara dalam putaran kedua pada Minggu (30/10).

Presiden sayap kanan itu belum segera mengakui kekalahan dan menentang hasil pemilu, yang kini telah memecah belah bangsa. Sementara muncul kekhawatiran bahwa Bolsonaro akan memperumit masa transisi dua bulan sebelum Lula dilantik pada 1 Januari 2023.

Bagaimanapun, segera setelah hasil pemilu diumumkan, para pengemudi truk yang mendukungnya, langsung bergerak. Mereka mulai memasang penghalang di jalan-jalan di seluruh negeri. 

Diketahui bahwa selama pemerintahan Bolsonaro, banyak pengemudi truk mendapat manfaat dari biaya diesel yang lebih rendah.

Hingga Senin malam, polisi jalan raya federal melaporkan 342 insiden semacam itu, dengan protes terbesar pecah di selatan Brasil. Sejumlah blokade berhasil dibersihkan oleh polisi.

Pada hari yang sama, Hakim Mahkamah Agung Alexandre de Moraes memerintahkan polisi untuk segera membubarkan penghalang jalan. Dia juga memperingatkan bahwa pihak yang masih memblokir jalan akan didenda hingga 100 ribu real Brasil per jam (Rp300 juta).