Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Brussel
Tokoh Terkait
PM Inggris Rishi Sunak Janjikan Stabilitas dan Persatuan, Ini Isi Pidato Lengkapnya
Tempo.co Jenis Media: Nasional
TEMPO.CO, Jakarta - Rishi Sunak pada Senin, 24 Oktober 2022, terpilih menjadi Perdana Menteri Inggris untuk menggantikan Liz Truss, yang hanya menjabat selama 6 bulan akibat turbulensi politik dan ekonomi di negara tersebut.
Baca: PM Inggris Rishi Sunak Keturunan India, Biden Sebut Jadi Tonggak Terobosan
Bekas menteri keuangan di era Boris Johnson ini dikukuhkan sebagai pemimpin Partai Konservatif dan akan diresmikan sebagai perdana menteri setelah bertemu Raja Charles hari ini, Selasa, 25 Oktober 2022. Dalam pidatonya, Rishi Sunak menjanjikan stabilitas dan persatuan di tengah krisis yang terjadi di Inggris.
Berikut pernyataan lengkap dari Rishi Sunak dalam pidato kemenangannya setelah terpilih sebagai perdana menteri.
“Saya ingin memberikan penghormatan kepada Liz Truss atas pengabdiannya kepada publik untuk negara. Dia telah memimpin dengan bermartabat dan anggun melalui masa perubahan besar dan dalam keadaan yang sangat sulit, baik di dalam maupun di luar negeri," kata Rishi Sunak.
“Saya merasa rendah hati dan terhormat mendapat dukungan dari rekan-rekan parlemen saya dan terpilih sebagai pemimpin Partai Konservatif dan Unionis. Ini adalah hak istimewa terbesar dalam hidup saya, untuk dapat melayani pesta yang saya cintai dan memberikan kembali kepada negara yang sangat saya berutang."
"Inggris Raya adalah negara yang hebat, tetapi tidak diragukan lagi kita menghadapi tantangan ekonomi yang besar. Kita sekarang membutuhkan stabilitas dan persatuan dan saya akan menjadikannya prioritas utama saya untuk menyatukan partai dan negara kita."
Karena itulah satu-satunya cara kita akan mengatasi tantangan yang kita hadapi dan membangun masa depan yang lebih baik, lebih sejahtera bagi anak dan cucu kita. Saya berjanji bahwa saya akan melayani Anda dengan integritas dan kerendahan hati. Dan saya akan bekerja hari demi hari untuk memenuhi kebutuhan rakyat Inggris," tutup pria keturunan India itu.
Tantangan Ekonomi dan Politik Inggris
Inggris menghadapi kombinasi resesi ekonomi yang beracun dan kenaikan suku bunga. Bank of England sedang mencoba untuk menjinakkan inflasi dua digit. Sementara konsumen menghadapi kenaikan biaya dan penurunan pendapatan riil.
Negeri ini harus memulihkan kredibilitas keuangan internasionalnya setelah rencana Liz Truss untuk pemotongan pajak tak sesuai dengan keseimbangan anggaran. Belum lagi jaminan harga energi yang mahal menakuti pasar obligasi bulan lalu dan memaksa Bank of England untuk campur tangan.
Untuk menyeimbangkan kekurangan anggaran yang diperburuk oleh meningkatnya biaya pinjaman yang disebabkan oleh krisis, perdana menteri berikutnya kemungkinan besar harus mengawasi pemotongan pengeluaran dan kenaikan pajak. Pernyataan fiskal yang membahas hal ini akan jatuh tempo pada 31 Oktober 2022.
Pemerintah Inggris juga menghadapi tekanan untuk membantu rumah tangga yang rentan melalui tekanan keuangan yang menyakitkan. Lonjakan biaya hipotek menambah kenaikan harga makanan, pemanas dan bahan bakar yang disebabkan oleh perang di Ukraina dan faktor global lainnya.
Di bidang politik, salah satu tantangan pertama Sunak adalah menunjukkan bahwa dia dapat mengendalikan Partai Konservatif yang memiliki mayoritas besar di parlemen. Partai itu terbelah dengan faksi-faksi yang berbeda dalam isu-isu kunci seperti Brexit dan imigrasi serta manajemen ekonomi.
Pajak yang lebih tinggi akan ditentang keras oleh beberapa orang di partai; yang lain akan menentang pemotongan pengeluaran di bidang-bidang utama seperti kesehatan dan pertahanan.
Memenangkan kontes kepemimpinan hanyalah langkah pertama dalam menyatukan sebuah partai yang telah menggulingkan dua pemimpin terakhirnya karena perbedaan internal, dan menghabiskan bertahun-tahun berdebat dengan dirinya sendiri tentang bagaimana meninggalkan Uni Eropa. Rishi Sunak mendukung Brexit dalam referendum 2016 tetapi masih dilihat oleh beberapa pihak di sebelah kanan partai sebagai terlalu bersimpati kepada Uni Eropa.
Masalah utama perdagangan dengan Irlandia Utara masih dirundingkan dengan Brussel. Sunak akan menghadapi tekanan untuk mendapatkan kesepakatan yang menulis ulang bagian dari jalan keluar perjanjian awal tanpa mengakui pernyataan Uni Eropa tentang perdagangan antara Inggris dan Irlandia Utara.
Dia juga akan menghadapi seruan untuk menindaklanjuti janji-janji pemerintah untuk mengontrol imigrasi ke negara itu, sebuah masalah yang oleh banyak anggota parlemen Konservatif dianggap penting untuk memenangkan pemilih pada pemilihan berikutnya.
Baca juga: PM Inggris Rishi Sunak Lebih Kaya dari Raja Charles, Hartanya Rp 12,8 Triliun
REUTERS | NORTHERN TIMES UK
Sentimen: negatif (100%)