Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: pembunuhan, pelecehan seksual
Tokoh Terkait
Brigadir Yosua Hutabarat
Kata Ferdy Sambo-Putri Candrawathi pada orang tua Brigadir J
Alinea.id Jenis Media: News
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi merepons linangan air mata dan getaran bibir dari orang tua Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Pertemuan kedua belah pihak tersaji dalam persidangan pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Sambo-Putri dan orang tua Brigadir J sebagai saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11).
Sambo mengakui peristiwa keji tidak lebih dari emosi yang tertanam dalam benak keruhnya. Kemaraham berujung naik pitam hingga meledak dalam otak membuatnya harus melepaskan butir peluru dari pistol di saku.
“Saya sangat memahami perasaan Bapak. Saya mohon maaf. Saya sangat menyesal, waktu itu saya tidak mampu mengontrol emosi dan tidak mampu berpikir jernih,” kata Sambo.
Menurut Ferdy Sambo, kemarahannya timbul karena mengetahui tindakan Yosua kepada sang istri, Putri Candrawathi. Tindakan yang kemudian diakui sebagai pelecehan seksual itu mengantarkan kepada meregangnya nyawa Brigadir J.
Kendati demikian, Ferdy Sambo tidak mau mengelak dari tuduhan dalam persidangan. Ia pastikan dirinya akan bertanggung jawab atas kejadian ini.
“Peristiwa yang terjadi adalah kemarahan saya. Atas perbuatan anak Bapak kepada istri saya. Saya yakini saya telah berbuat salah dan saya akan bertanggung jawab,” ujar Sambo.
Putri Candrawathi menyampaikan rasa dukanya kepada keluarga Yosua. Ia akui mengalami duka yang sama dengan Ibu Yosua, Rosti Simanjuntak.
Baginya, tidak ada keinginan seujung kaku untuk menghilangkan nyawa Yosua. Apalagi, dengan sadis dalam kondisi Yosua yang tidak berdaya.
Sentimen: negatif (99.8%)