Sentimen
Negatif (61%)
1 Nov 2022 : 17.35
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Tesla

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Michigan

Kasus: PHK

Tokoh Terkait

Elon Musk Resmi Beli Twitter, Dua Orang Bos Dipecat

Fin.co.id Fin.co.id Jenis Media: Nasional

1 Nov 2022 : 17.35
Elon Musk Resmi Beli Twitter, Dua Orang Bos Dipecat

Reporter: Afdal Namakule|

Editor: Afdal Namakule|

Jumat 28-10-2022,09:17 WIB

Pemilik SpaceX Elon Musk--Instagram @elonmuskk

SAN FRANCISCO FIN.CO.ID- Elon Musk dikabarkan telah resmi menjadi bos Twitter. Kabar ini diberitakan sejumlah media Internasional. 

Ya, bos Tesla itu diberitakan telah resmi membeli Twitter pada Kamis 27 Oktober waktu setempat. 

Dilansir dari Insider, Elon Musk secara resmi menutup tawarannya terhadap Twitter untuk menjadikan perusahaan itu milik pribadinya dengan membayar seharga $54,20 per saham. Atau sekitar $44 miliar. 

Diberitakan bahwa Elo Musk juga telah berada di kantor pusat Twitter di San Francisco. Kabarnya, usai pembelian itu, Elon Musk langsung memecat CEO Parag Agrawal, CFO Ned Segal. 

Kepala petugas hukum Vijaya Gadde juga mundur diri. 

BACA JUGA:Twitter Bantah Bakal PHK Karyawan usai Dibeli Elon Musk

BACA JUGA:Elon Musk Kini Beneran Mau Beli Twitter, Ini yang Berubah dari Medsos Itu Semenjak 'Digantung' Nasibnya

Elon Musk akan melalukan pertemuan dadakan dengan karyawan Twitter pada Jumat hari ini. 

Sebagai hasil dari kesepakatan baru, gugatan Twitter terhadap Musk atas pembelian $44 miliar akan berakhir setelah Twitter mengajukan kasus tersebut untuk diberhentikan di Delaware Court of Chancery, kata profesor hukum bisnis Universitas Michigan Erik Gordon.

Elon Musk pertama kali setuju membeli Twitter pada April 2022.

Kemudian pada awal Mei, dia secara pribadi menyatakan untuk kesepakatan membatalkan pembelian Twitter. 

Pihak Twitter pun menggugatnya. Namun pada awal Oktober ini, Elon Musk kemudian kembali dan setuju akan membeli Twitter. 

Sekarang, Musk telah mengendalikan perusahaan tersebut. Kabarnya akan ada PHK besar-besaran terhadap karyawan di Perusahaan itu. 

 

Sumber:

Sentimen: negatif (61.5%)