"Saya bersyukur, tapi saya tidak banyak bisa beraktivitas, karena saya pembebasan bersyarat, jangan sampai saya langgar syarat," kata Irwandi Yusuf di Bandara SIM, dikutip dari Kantor Berita RMOLAceh, Minggu (30/10).

Selama menjalani pembebasan bersyarat, Irwandi diwajibkan melapor baik secara lisan maupun melalui video call kepada pihak Dirjen Bapas Kemenkumham.

"Ada melapor sebulan sekali, melapor lisan bisa, video call bisa. Tapi kadang-kadang kalau ada acara di sana harus datang," kata dia.

Irwandi menjelaskan, bahwa dirinya tak boleh tersangkut hukum lagi. Jika itu terjadi maka dia bakal dipanggil kembali dan pembebasan bersyaratnya akan batal.

Selain itu, lanjut dia, hingga kini masih aktif di kepartaian, seperti memimpin rapat dan hal-hal lain. Akan tetapi, hak politiknya dicabut selama lima tahun sejak bebas.

"Saya tidak boleh melanggar hukum, kalau melanggar dipanggil lagi, dan PB bakal batal. Hak politik saya dipilih dan memilih dicabut lima tahun sejak keluar," kata dia.

Bekas Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, Minggu 30 Oktober 2022 sekira pukul 11.30 WIB. Ratusan relawan Partai Nanggroe Aceh (PNA) menyambutnya dengan salawat badar.

Irwandi tiba didampingi istrinya Steffy Burase dan staf khususnya Hendri Yuzal. Mereka tiba dengan maspakai Garuda Indonesia GA 1462 rute Jakarta-Banda Aceh.

Pantauan RMOLAceh di lokasi, sebelum keluar dari bandara, Irwandi dan rombongan terlebih dulu istirahat di VVIP room Bandara SIM. Disana, Irwandi juga ditemani anaknya Latifa Dara Meutuah dan Putroe Sambinoe Meutuah.

Setelah bersalaman dengan relawan dan kader PNa, Irwandi langsung menuju ke mobil yang telah disiapkan tim. Mereka direncanakan bakal bertolak ke Bireuen untuk berziarah ke makam ulama kharismatik Aceh, Tgk Muhammad Amin bin Mahmud Syah (Abu Tumin Blang Blahdeh).

Selanjutnya Irwandi pulang ke rumah orangtuanya di Bireuen. Irwandi kemudian dijadwalkan balik ke Banda Aceh pada Senin, 31 Oktober 2022.