Sentimen
Positif (93%)
25 Okt 2022 : 14.09

Luhut Sebut Tantangan RI Kejar Target Migrasi Kendaraan Listrik: Industri Masih Baru

25 Okt 2022 : 21.09 Views 1

Tempo.co Tempo.co Jenis Media: Nasional

Luhut Sebut Tantangan RI Kejar Target Migrasi Kendaraan Listrik: Industri Masih Baru

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan aneka tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mengejar migrasi kendaraan listrik. Salah satunya pengembangan industri manufaktur yang mendukung ekosistem kendaraan ramah lingkungan itu.

“Industri manufakturnya masih relatif baru di Indonesia,” ujar dia dalam acara virtual Himpuni, Selasa, 25 Oktober 2022.

Tantangan lainnya, Luhut melanjutkan, adalah persoalan harga. Ia menyebut harga kendaraan listrik masih lebih tinggi ketimbang kendaraan konvensional dengan bahan bakar minyak (BBM).

Selain itu, infrastruktur pendukung, seperti stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), belum tersebar secara masif. “Termasuk insentif keuangan,” kata dia.

Baca juga: Keluarga Berpenghasilan Rendah di Prancis Dapat Subsidi Kendaraan Listrik

Kendati begitu, Luhut hakulyakin Indonesia dapat beralih ke transportasi yang lebih ramah lingkungan pada masa mendatang. Untuk menuju target itu, Luhut menuturkan semua pihak harus bekerja sama mulai pemerintah hingga institusi pendidikan agar tantangan-tantangan tersebut terlewati.

Dia menganggap tantangan di sektor transisi energi hanya masalah populasi. Menurut Luhut, jika populasi kendaraan yang signifikan dan terus tumbuh, tantangan itu pun bisa terpecahkan. “Terpecahkan oleh yang namanya mekanisme pasar,” ucap Luhut.

Pemerintah, Luhut berujar, terus berkomitmen untuk mencari dan mendorong pemecahan masalah populasi kendaraan listrik. Menurut dia, saat ini pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

“Kita terus mendorong implementasi Perpres itu untuk memberikan bagian insentif pada industri dan pengguna kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB),” tutur Luhut. “Selain itu pemerintah dan BUMN juga akan menjadi early adopter EV lewat Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 dan peraturan Menteri BUMN," katanya.

Baca juga: Tony Blair Sebut RI Bisa Jadi Negara dengan Perekonomian Terbesar Keempat

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini. 

Sentimen: positif (93.9%)