Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengungkapkan kondisi geopolitik antara China dan Taiwan dikhawatirkan dapat mengganggu investasi ke Indonesia.

Menurut dia kondisi melemahkan ekonomi China belum akan mengganggu iklim investasi di Indonesia. Terutama China saat ini tengah giat menjalankan program hilirisasi.

-

-

"Yang saya takutkan justru khawatir dari ketegangan politik antara China dan Taiwan. selama gak ada ketegangan antar keduanya (realisasi investasi) oke oke saja. bahwa ada masalah iya tapi kita butuh treatment. saya senang setiap ada masalah di situ ada peluang," kata Bahlil, dalam konferensi pers, Rabu (24/10/2022).

Dia menjelaskan Indonesia masih menjadi salah satu daerah tujuan yang paling dilirik oleh investor luar negeri. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, dari sisi regulasi dan insentif, ekosistem logistik yang lebih baik.

"Serta dari stabilitas politik dan kondisi kenyamanan mereka di Indonesia rasanya pertimbangan kita lebih baik dari negara lain," katanya.

Sehingga menurut Bahlil China yang saat ini tengah mendorong hilirisasi produknya masih melihat Indonesia sebagai tujuan investasi.

"Saya tetap yakin realisasi investasi, terutama hilirisasi China. meskipun slow down (ekonomi China) investasi kita baik-baik saja," kata Bahlil.

Dari data Realisasi Investasi Q3 - 2022, penanaman modal asal China masih mencapai US$ 1,6 juta atau 13,3% dari total investasi. China menempati posisi kedua terbesar dari total PMA yang mencapai Rp 168,9 triliun.

[-]

-

Bahlil: Ada Negara Tak Senang RI Kembangkan Baterai Listrik
(cha/cha)