Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: kebakaran
Kebangkitan Pemuda Dan Polycrisis
RM.id Jenis Media: Nasional
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Terjadinya pandemi, banjir bandang, kekeringan, kebakaran hutan, dan ancaman perang dunia ketiga sudah diprediksi 50 tahun yang lalu. Sebuah transformasi peradaban selain berdampak positif juga menciptakan kerusakan lingkungan dan tatanan global. Di sisi lain, kerusakan ekologi dapat memicu terjadinya sebab akibat. Yaitu, antara permasalahan satu dengan yang lain saling terkait.
Rusaknya lingkungan mendorong munculnya varian virus baru. Virus menyebabkan pandemi. Dampak pandemi membuat rapuhnya ekonomi dunia. Masalah ekonomi global menciptakan gesekan antar negara.
Berita Terkait : Prabu Dasarata Sembrono
“Tantangan bagi generasi muda untuk menghadapi polycrisis, Mo,” celetuk Petruk, sok nasionalis. Romo Semar mesem tidak mau komentar. Semar tahu persis yang dimaksud anaknya, Petruk.
Generasi muda tidak cukup hanya menghafalkan teks Sumpah Pemuda setiap tanggal 28 Oktober. Pemuda harus berperan aktif menjadi agen perubahan dalam menghadapi tanda-tanda zaman yang semakin tidak menentu. Romo Semar ikut prihatin tragedi yang terjadi di jalanan Itaewon yang menelan korban jiwa 153 orang saat merayakan Halloween.
Berita Terkait : Perilaku Eling Waspodo
Romo Semar sedang asyik menikmati kopi pahit dan ubi rebus dalam menyambut cerahnya pagi. Kepulan asap rokok klobot dibiarkan menari menghibur sanubari. Tanpa disadari membawa ingatan Semar ke zaman Mahabarata, ketika Prabu Duryudana berupaya menentang jangkaning dewa yakni Perang Baratayuda.
Kocap kacarito, Prabu Duryudana merasa khawatir dengan kekuatan Pandawa pasca pendadaran siswa Sokolimo. Kurawa tidak bakal mampu menghadapi kesaktian Pandawa. Kekuatan Bima dalam olah senjata gada tidak tertandingi. Arjuna memiliki keahlian perang dalam hal memanah. Sedangkan kekuatan Kurawa belum mampu menyamai kekuatan Pandawa walaupun sama-sama murid Durna.
Selanjutnya
Sentimen: negatif (99.8%)