Sentimen
Negatif (98%)
31 Okt 2022 : 09.43
Informasi Tambahan

Event: Hari Sumpah Pemuda

Greenpeace Indonesia Ajak Pemuda Antisipasi Perubahan Iklim

31 Okt 2022 : 09.43 Views 3

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

Greenpeace Indonesia Ajak Pemuda Antisipasi Perubahan Iklim

JawaPos.com – Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda, organisasi Greenpeace mengadakan gelaran Youth Festival bertema Membangun Ulang Indonesia.

Country Director Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak mengatakan, generasi Z merupakan pemilik masa depan Indonesia dan mereka harus mengerti persoalan tentang krisis iklim.

“Dan kemudian bersama-sama dengan kami untuk mencoba mencari solusi bersama-sama karena waktu kita sudah tidak banyak lagi mengatasi krisis iklim ini,” Kata Leonard dalam keterangan tertulisnua pada JawaPos.com, (29/10).

Leonardo berharap kedepannya akan hadir banyak diskusi mengenai krisis iklim dengan kaum generasi Z. Tidak hanya mengandalkan organisasi lingkungan saja, ia juga ingin generasi Z ini memiliki pikiran yang terbuka mengenai krisis iklim.

“Kita mulai conversation atau dialog dengan generasi Z, untuk melihat Indonesia secara lebih kritis tapi juga melihat bahwa Indonesia masih punya harapan,” imbuhnya.

Sementar itu, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Arie Rompas mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberi edukasi dan wawasan lingkungan bagi generasi muda.

“Kami mengajak kaum muda mengambil peran untuk Indonesia ke depan yang lebih baik, berkeadilan dan berkelanjutan. Tentunya dengan membangun ulang Indonesia dari segi keberlanjutan lingkungan,” kata Arie.

Ia menilai, ada sejumlah pihak yang menghadirkan kebijakan tidak pro terhadap keberlanjutan lingkungan. Sehingga hal itu membawa dampak buruk bagi lingkungan.

“Akhirnya terjadi pelemahan standar perlindungan lingkungan yang mengancam eksistensi komunitas masyarakat adat, warga lokal sekitar perkebunan. Sekaligus membawa Indonesia mengalami dampak buruk krisis iklim yang lebih luas,” ujarnya.

Ia berharap dengan diadakannya festival ini, anak muda di Indonesia dapat membalikkan keadaan. Salah satunya dengan melakukan aksi dan solusi nyata untuk membangun ulang mimpi Indonesia sebagai negara yang mencintai alam.

“Serta mewujudkan masa depan Indonesia keluar dari ancaman krisis iklim. Itu diperlukan peranan generasi muda” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Departemen Lingkungan Hidup BEM UI Kevin Wisnumurthi mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai cara mengajak pemuda peduli terhadap lingkungan. Salah satunya melalui media sosial.

“Kita di BEM UI selalu menggunakan media sosial untuk menginformasikan persoalan lingkungan. Dari permasalahan tersebut kita mengajak teman-teman muda yang lain melawan krisis iklim,” kata Kevin.

Menurutnya, saat ini dampak krisis iklim sudah mulai dirasakan, seperti cuaca ekstrem hingga bencana hidrometerologi. Karenanya, dia berharap pemerintah memiliki kebijakan yang pro terhadap keberlanjutan lingkungan.

“Tantangan berat adalah bagaimana kita mendorong pemerintah membuat kebijakan pro iklim. Tidak hanya jangka pendek namun juga kebijakan yang mementingkan keberlangsungan hidup seluruh masyarakat,” ujarnya.

Kevin menambahkan berdasarkan hasil Lembaga Indikator Politik Indonesia bersama Yayasan Cerah Indonesia, kepada anak muda berusia 17 sampai 35 tahun mengenai perubahan iklim. Menunjukan 6 dari 10 anak muda memahami perubahan iklim terjadi sebagai akibat dari aktivitas manusia, karenanya diperlukan tindakan untuk menanggulangi permasalahan ini.

Selain itu, sebanyak 82 persen anak muda pernah mendengar tentang perubahan iklim. Sedangkan kelompok umur 17 tahun sampa i 26 tahun lebih tinggi kesadarannya terhadap perubahan iklim dibandingkan kelompok usia 27 tahun sampai 35 tahun.

Sentimen: negatif (98.5%)