Sentimen
Netral (88%)
31 Okt 2022 : 07.29
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Jati, Solo

Saat Din Syamsuddin Serukan 'Darah Segar' di PP Muhammadiyah

31 Okt 2022 : 14.29 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Saat Din Syamsuddin Serukan 'Darah Segar' di PP Muhammadiyah
Jakarta -

Seruan terkait 'darah segar' disampaikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menjelang Muktamar ke-48 di Solo. Din menilai PP Muhammadiyah periode mendatang perlu ditambah figur-figur baru.

Pernyataan Din itu disampaikan atas pertimbangan tantangan dunia ke depan yang semakin kompleks. Din ingin Muhammadiyah tetap responsif dalam menghadapi perubahan zaman.

"Sebagai kekuatan masyarakat madani nyata di Indonesia dan elemen dari gerakan Islam global Muhammadiyah, perlu memberi respons yang tepat, cermat, dan strategis, baik untuk masalah Indonesia maupun tantangan dunia. Untuk itu, kepemimpinan pusat Muhammadiyah meniscayakan kepemimpinan yang responsif, transformatif, dan independen," kata Din Syamsuddin dalam keterangan pers tertulis, Minggu (30/10/2022).

-

-

"Untuk meningkatkan peran demikian dan menjawab tantangan zaman baru Pimpinan Pusat Muhammadiyah perlu ditambah dengan darah segar yang dinamis dan progresif," imbuhnya.

Din menyebut pimpinan Muhammadiyah harus sejalan dengan jati diri dan visi misi Muhammadiyah. Pimpinan Muhammadiyah harus memahami secara baik dan benar ajaran-ajaran Islam dari dua sumber, yakni Al-Qur'an dan Sunah.

"Pimpinan ideal Muhammadiyah tentu harus sejalan dengan jati diri, visi, dan misi Muhammadiyah itu sendiri. Sebagai gerakan Islam, maka pimpinan Muhammadiyah pertama dan utama harus memahami secara baik dan benar ajaran-ajaran Islam dari kedua sumbernya yaitu al-Qur'an dan As-Sunnah al-maqbulah," tulisnya.

Tak hanya itu, kata Din, pimpinan Muhammadiyah juga harus memahami aliran-aliran pemikiran di kalangan umat. Kemudian, memiliki kemampuan menggerakkan dan mengembangkan segala sumber daya ke arah pencapaian tujuan gerakan.

"Perlu mampu membangun relasi dan komunikasi sosial baik secara nasional maupun internasional. Hal ini karena Muhammadiyah adalah faktor efektif dalam bangsa yang majemuk, dan sudah diakui serta dihargai di dunia internasional," ungkapnya.

Sentimen: netral (88.9%)