Sentimen
Negatif (99%)
31 Okt 2022 : 05.54
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Galur

Hati-hati..Ada 190 Titik Bencana di Kulonprogo

31 Okt 2022 : 05.54 Views 2

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Hati-hati..Ada 190 Titik Bencana di Kulonprogo

KULONPROGO -Titik rawan bencana alam di Kabupaten Kulonprogo terdapat di 190 titik. Sebagai upaya antisipasi, masyarakat diimbau terutama yang bermukim di rawan banjir secara mandiri bisa menormalisasi sistem drainase di sekitar mereka, terutama pengelolaan tentang sampah.

 

Laporan kejadian bencana (sementara) selama 2 hingga 27 Oktober 2022 terdiri tanah Longsor 140 kejadian, banjir 17 kejadian, dan cuaca ekstrim/angin kencang 38 kejadian.

 

"Banjir ini mengakibatkan banyak material terbawa arus seperti dahan ranting, bambu sehingga menimbulkan permasalahan  dengan sumbatan di gorong-gorong," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo Joko Satyo Agus Nahrowi ST MT, Kamis (27/10/222). 

 

Disampaikan Joko, untuk wilayah rawan banjir terdapat di Kapanewon Temon,  Kokap Selatan (Hargomulyo dan sekitarnya), kemudian Panjatan dan Galur. Banjir bandang beberapa waktu lalu terjadi hanya di Kalirejo (Plampang 2 di awal tahun). Sedangkan yang rawan longsor daerah perbukitan hampir semua rawan longsor 

 

"Di Tapen Hargomulyo juga ada jembatan penghubung RT yang karena pilarnya tersangkut dapuran bambu yang hanyut dan ada kayu/pohon sehingga alirannya menggerus di sisi fondasi kedua-duanya fondasi hancur dan yang tersisa hanya pilar di tengah. Kemudian jembatan yang satu masih gantung dan lainnya roboh," papar Joko.

 

Masyarakat, diminta juga peduli sampah yang menyumbat gorong-gorong tersebut. Sehingga dikondisikan jangan sampai hanyut terbawa air. Masyarakat yang bermukim di wilayah rawan longsor diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan terkait kalau terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi dan durasi yang panjang. Terutama yang sering terjadi longsor segera mengungsi untuk berlindung di tempat yang aman baik di rumah saudara, masjid atau kantor pemerintahan, yang jelas aman daripada di rumah mereka.

 

"Mereka juga harus waspada apabila terjadi rekahan tanah. Jadi tanah di Kulonprogo sebagian besar adalah lempung kalau terkena panas akan pecah-pecah dan terjadi rekahan, sedangkan kalau terjadi air hujan akan menjadi lempung. Rekahan kalau kemasukan air nanti di dasarnya menjadi jenuh air dan menjadi lumpur ksrena beban sendiri akan terjadi sleding ada longsor," terangnya.

 

Demikian pula, masyarakat yang punya pohon di sekitar rumah, lanjut Joko, bila bisa ditebang sayang, maka setidaknya dikurangi agar kalau terkena angin kencang mengurangi risiko tumbang. "Saat ini kondisi cuaca landai namun belum sampai puncaknya, di akhir Desember atau awal Januari merupakan puncaknya," pungkasnya. (Wid)

Sentimen: negatif (99.9%)